Happy Reading!
Haechan berjalan gontai entah kemana ia tak tau. pikiran nya bercampur aduk, pandangan nya kosong ia tak tau kemana ia berjalan hingga ia berhenti tepat di tepi sungai Han. lelaki itu duduk di salah satu bangku disana ia tatap kosong ke arah depan sana.
ucap an Seokjin kembali terngiang di otak nya, percakapan beberapa menit lalu membuat otak nya berkerja keras mencerna dan memikirkan hal tersebut.
perlahan ia mendongak menatap ke arah langit yang nampak cerah di atas sana. mata nya berkaca-kaca membendung air mata yang ingin turun
"Eomma.. bagaimana jika Jaemin pergi? aku ingin membantu tapi aku belum mewujudkan satu pun keinginan mu.." lirih nya air matanya kini tak kuasa ia tahan. lelaki manis itu menangis lalu tertunduk menatap tahan yang basah karna bekas nya hujan kemarin malam.
"aku belum membuat mereka tersenyum, aku belum selesai dengan pendidikan ku, aku bahkan belum mencapai cita-cita ku yang ku beri tau pada eomma.. tapi aku juga tak ingin kehilangan kembaran ku.. aku ingin Jaemin sembuh." lirih nya lagi dan kini ia menangkup wajah nya terisak dengan menutup wajah nya.
.
"apakah penderita tumor otak seperti ku bisa mendonorkan?"
"Maksud mu?" Renjun menatap Seokjin lamat lalu dengan sekali tarikan lelaki itu menceritakan semua nya mulai dari ia tau kangker ginjal Jaemin hingga ia berada di rumah sakit ini karna Jaemin di rawat disini semalam.
tentu saja Seokjin terkejut sekaligus menolak mentah-mentah pernyataan dari Haechan. ia bukan terkejut karna Jaemin yang di vonis memiliki penyakit kanker, ia pun sudah tau dari Donghyuck tentu nya karna lelaki itu lah yang mengambil hasil pemeriksaan Jaemin waktu itu. tapi terkejut karna Haechan ingin mendonorkan ginjal nya pada Jaemin.
"APA KAU GILA JUNG HAECHAN!!!?? ITU AKAN MEMBAHAYAKAN NYAWAMU!!" sentak Seokjin. Haechan menatap lamat Dokter nya itu lalu bernafas pasrah.
"tapi aku ingin adikku sehat.." lirih nya
"tapi tidak dengan mendonorkan ginjal mu Jung! aku tak setuju kau mendonorkan ginjal mu!! aku akui niat mu baik tapi itu akan membahayakan kesehatan bahkan nyawamu! belum lagi tumor otak yang kau alami kemungkinan itu akan berdampak pada tumor yang kau derita" cerca Seokjin panjang lebar
"masih ada pendorong yang dengan hati mendonorkan ginjal untuk Jaemin dia juga masih bisa melakukan kemo atau cuci darah setiap minggunya. tak harus kau Chanie.." lanjut nya namun dengan suara yang lebih lirih.
sungguh Seokjin sangat tak setuju dengan niat Haechan sungguh ia menolak keras keinginan lelaki manis itu, dengan mudah nya Haechan berkata ingin memberikan ginjal nya untuk Jaemin meskipun ia tak masalah hidup dengan satu ginjal. tapi lelaki itu benar-benar tak memikirkan kondisinya. belum penyakit lain yang ia derita.
Haechan memang baik, dan ia mendukung semua perbuatan baik lelaki itu tapi tidak untuk ini. Haechan sudah terlampau dari kata baik, sangking baik nya ia tak peduli dengan dirinya dan hidup nya, lebih mementingkan Saudara nya.
Haechan menatap sayu Seokjin. ia tak bisa kata-kata kali ini. jika memang efek nya begitu berat untuk dirinya mungkin tak masalah, tapi untuk tiada ia masih ragu untuk itu. ia ingin Jaemin sembuh dan sehat kembali tak masalah jika ia harus menerima semua efek yang berat itu, namun tiada? ia bingung untuk satu kalimat itu
"nanti aku kabari saja diri mu Tuan.."
.
setelah kejadian tadi Haechan langsung pergi dari rumah sakit. pikiran nya kini benar-benar kacau apa yang harus ia lakukan sekarang? ia pun tak boleh gegabah dalam mengambil keputusan dimana keputusan itu pun akan mempengaruhi dirinya sendiri. Haechan pun langsung pergi dari sana menuju pulang ke rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my home to return
Fanfiction"aku Jung Haechan yang sudah menghancurkan semuanya. merusak segala nya, mengambil dunia Appa ku, Hyung ku, Saudara kembar ku, adik-adik ku dan dunia ku sendiri.." . "aku ingin pulang.. ke rumah" # f i k s i # [ publis : 13 Juli 2023 ] [ end : - ] ...