21

1.9K 203 28
                                    

Happy Reading!












Haechan kini sudah sampai di depan pekarangan rumah nya. ia turun untuk segera mengobati luka-luka yang ada diwajah nya. sampai ia berhenti kala Paman Taeil bertanya padanya, lagi.

"Apakah perlu saya bantu?" Haechan menoleh lalu menggeleng pelan yang diakhiri dengan senyum an manis nya.

"tak perlu paman aku sudah biasa. lebih baik paman istirahat, Haechan juga mau istirahat. duluan paman"

tanpa menunggu jawaban dari Paman Taeil Haechan pun langsung masuk ke dalam rumah. seperti biasa ia mengucapkan salam. ia melirik sejenak ke arah meja makan dimana semua keluarga nya berkumpul untuk bersiap makan malam seperti nya.

Haechan tanpa ingin perduli ia langsung naik ke atas ke kamar nya. namun ia kembali berhenti di tengah tangga saat suara milik sang Kakak tiba tiba memanggil nya.

ia berbalik menatap wajah kakak ketiga nya itu dengan wajah datar yang ia tunjukkan, "ada apa Hyung?" tanya nya.

Jeno nampak terkejut melihat luka-luka yang ada di wajah Haechan, seperti habis berkelahi ia melangkah menuju Haechan dan menunjuk ke arah wajah lelaki didepan nya, lebih tepatnya pada luka Haechan.

"kau habis berkelahi!?" tanya nya tak percaya. Haechan memalingkan wajah nya, ia lupa jika luka ini masih ada di wajah nya.

"aku bertanya pada mu bodoh!" serkas Jeno yang malah tak menjawab Jawaban dari Haechan.

Haechan kembali menunjukkan wajah nya dan menatap datar netra milik Jeno. "apa urusan mu? dan apa perduli mu? jika aku bertengkar itu pun bukan masalah mu"

Jeno menatap tak percaya Haechan. tak pernah sekali pun Haechan berkata seperti itu padanya. jangan kan seperti itu Haechan saja tak pernah menatap nya dengan tatapan seperti tadi.

lalu setelah mengatakan hal tersebut Haechan langsung lari dan masuk ke dalam kamar nya, mengunci kamar nya dari dalam. ia tak mungkin mengatakan jika Chenle lah yang memberi nya luka lebam ini. yang ada bukan nya percaya maka dirinya yang akan mendapatkan lebih dari luka ini karna dianggap memfitnah sang adik.

ia menghela nafas nya panjang lalu menaruh tas nya di sembarang tempat, ia pun langsung masuk ke dalam toilet untuk membersihkan dirinya. setelah mandi ia langsung mengambil kotak P3K yang ia taruh di meja belajar nya.

Haechan duduk di depan cermin dan melihat pantulan dirinya yang penuh akan luka, lagi. Haechan menghela nafas nya lelah lagi-lagi ia mendapat luka. ia sampai berfikir apa tak bisa sekali saja ia tak mendapat luka ditubuh atau wajah nya?

ia pun langsung membuka kotak obat itu dan mengambil kapas, alkohol dan obat merah. ia mulai mengobati luka-luka itu. perih. jelas tapi ia tak meringis untuk menunjukkan rasa perih itu.

setelah selesai Haechan langsung membereskan kotak obat itu dan beranjak dari sana untuk ke tempat tidur nya. ia berbaring di ranjang besar milik nya.

lelaki berkulit Tan itu menatap kosong ke arah Langit-langit atap nya. ia kembali menghela nafas, ia lapar tapi ia tak ingin turun untuk bertemu dengan mereka dibawah. entah lah ia tak tau mood nya tiba-tiba saja buruk.

ia pun bangkit dan memilih untuk mengerjakan tugas sekolah nya agar ia lebih lama menahan rasa lapar nya.

°°°

pukul 01.02 Haechan selesai mengerjakan tugas-tugas nya dan ia langsung turun kebawah untuk makan lah tentu nya ia tak bisa menahan lapar nya sampai nanti pagi atau siang yang ada semua penyakit nya akan kumat dan menambah masalah dirinya.

my home to return Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang