23

1.8K 232 60
                                    

Happy Reading!

.

.

.

.

Haechan berjalan gontai memasuki kawasan rumah nya. ia masih kepikiran dengan keadaan Jaemin apalagi penyakit sialan itu akan merebut Jaemin kapan pun itu. ia hanya bisa berdoa agar operasi nya nanti lancar, untuk saat ini ia harus membawa beberapa pakaian untuk dirinya dirumah sakit nanti. ya Operasi nya akan dilakukan nanti malam.

Ceklekk

"aku pulang"

BUGH

BUGH

Haechan terkejut saat bogeman keras itu menyentuh pipi nya, ia mendongak disana ada Jaehyun, Mark juga Jisung. ia menatap ke arah sang ayah yang tadi memukul nya tiba-tiba tanpa Persiapan.

"A-appa.."

BUGH

"aku bukan Appa mu! tak sudi aku mendengar nama Appa dari mulut busuk mu itu Haechan" serkas Jaehyun dengan tatapan tajam nya.

"k-ke-kenapa kau memukul ku, aku salah apa?" tanya nya dengan suara bergetar

Jaehyun yang tersulut emosi itu mencengkram bagian kera seragam milik Haechan dengan kuat membuat Haechan sedikit kesusahan untuk bernafas.

"kau tanya apa salah mu huh? sedang apa kau di lokasi tawuran Jaemin juga Chenle ha? kau yang menyuruh anak itu untuk menusuk anak ku!? iya!? KAU YANG MENYURUH NYA UNTUK MENUSUK JAEMIN ANAK KU!!!??" sentak Jaehyun lalu menghempaskan tubuh Haechan membuat tubuh nya benar-benar sakit saat ini.

"shh... tidak Appa... He-Heesung yang tiba-tiba menusuk nya bukan aku yang menyuruh nya!" lirih lelaki tampan itu.

Jaehyun melangkah ke arah Haechan lalu mencengkram erat pipi sang anak membuat luka baru di luka Haechan karna kuku Jaehyun yang masuk ke dalam permukaan kulit nya, bahkan pipi nya saat ini mungkin berdarah karna cengkraman kuat itu

"jangan berbohong kau padaku!!! KAU KAN YANG MEMBUAT JAEMIN KRITIS SAAT INI!! KAU MEMANG ANAK SIALAN DAN HANYA SAMPAH UNTUK KU HAECHAN!!"

Deg.

sakit. itulah yang ia rasakan saat perkataan Jaehyun yang begitu menusuk masuk ke dalam pendengaran nya. Ayah yang ia sayangi begitu membenci nya dan itu selalu ia tampik tapi untuk sekarang Jaehyun membuktikan jika dirinya benar-benar membenci putra nya yang bernama Haechan itu

kuat-kuat Haechan untuk tidak membuat air mata nya jatuh saat itu juga ia tak mau terlihat lemah untuk saat ini cukup dirinya dan tuhan yang tau betapa lemah nya sosok remaja laki-laki bernama Jung Haechan itu.

Drtt...Drtt..

Drtt...Drtt..

baru tangan kanan Jaehyun ingin melayang lagi namun suara dering ponsel milik nya mendahului. ia angkat telepon tersebut yang ternyata dari pihak rumah sakit.

"Hallo"

"..."

"sungguh?"

"..."

"baik terimakasih sus, saya akan kesana untuk Sekarang"

"..."

Tut.

ia kembali memasukan ponsel nya ke dalam saku jasnya. lalu ia kembali menatap nyalang seorang Haechan membuat sang empu tak berani untuk menatap tatapan mata tajam milik sang ayah.

my home to return Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang