Happy Reading!
Haechan berjalan tertatih dengan di bantu Yangyang menuju mobil jemputan nya yang sudah menunggu di depan gerbang sekolah nya. Taeil yang melihat Tuan muda nya nampak kenapa-napa itu langsung berlari menghampiri Haechan yang tengah dibantu oleh Yangyang.
"astaga Tuan muda? ada apa dengan mu?" tanya Taeil begitu panik melihat wajah Haechan yang nampak pucat.
"paman bukan kah aku sudah menyuruh mu untuk tidak memanggil itu?" Taeil mengangguk dan meminta maaf kepada tuan muda nya. lalu pria itu mengambil ahli untuk membantu Haechan masuk ke dalam mobil.
"terimakasih sudah membantu Tuan muda Haechan, anak muda" ucap Taeil berterimakasih pada Yangyang. Yangyang pun tersenyum manis.
"iya paman Haechanie juga teman ku jadi tugas ku untuk membantu teman sendiri bukan? ah ya namaku Yangyang bukan anak muda" jelas nya yangz diakhiri senyuman yang menampilkan deretan gigi putih nya.
Taeil terkekeh geli mendengar ucapan anak muda di depan nya. pria itu mengangguk, "baiklah terimakasih Yangyang sudah membantu Haechan"
"ne paman" ucap Yangyang dengan membungkuk. sampai kaca mobil yang berisi Haechan terbuka menampilkan keoala milik Haechan disana.
"Yangyang-ah seperti nya besok aku tak bisa datang ke rumah mu. kapan-kapan saja boleh kan? bilangkan maaf ku kepada Hyung mu ya?" ucap Haechan meminta maaf karna ia tak bisa datang untuk besok.
Yangyang mengangguk, "tak apa Haechan-ah kau juga butuh istirahat setelah ini kau bersungguh-sungguh ke rumah sakit, Ne?" Haechan mengangguk
"Ne.." lalu kedua nya tersengat termasuk Taeil yang mendengar perbincangan anak muda didepan nya. "ayo paman kita pulang"
Taeil menurut dan masuk ke dalam mobil setelah bermatan pada Yangyang mobil itu melaju meninggalkan area sekolah. Haechan menutup kaca mobil nya yang sempat ia buka.
Taeil sendiri melirik Tuan muda nya itu dari sepion nya. "apakah kita ke rumah sakit Haechanie?" tanya Taeil
Haechan tersentak lalu menggeleng yang diakhiri senyuman tipis nya. "tak perlu lebih baik kita pulang, takut Appa menunggu" ucap Haechan.
"kau serius? jika Tuan besar dan Tuan muda yang lain bertanya tentang kondisi mu bagaimana?" tany Taeil yang masih khawatir akan keadaan Haechan.
"tak apa paman aku hanya kecapekan saja. lagipula mereka tak akan bertanya, percayalah padaku. aku baik-baik saja" jawab Haechan dengan senyum an manis nya. lagi pun siapa yang akan bertanya tentang kondisi nya? angin?
Taeil pun menurut dan kembali fokus menyetir menuju kediaman Jung. Haechan keluar dari mobil duluan setelah mobil terparkir rapih di depan rumah nya. Sedangkan Taeil hanya diam memandang punggung lebar itu pergi memasuki rumah.
Haechan sendiri tak langsung masuk ke dalam kamar nya ia malah berbelok ke arah dapur untuk mengambil beberapa Camilan untuk ia makan dan juga air putih. karna ya air di kamar nya sudah habis.
setelah ia menyiapkan makanan yang siap untuk ia makan di dalam kamar. langkah Haechan berhenti saat didepan nya seseorang bertubuh tegap menghalangi jalan nya. ia mendongak dan Jisung berdiri tepat di depan nya.
Haechan berniat ingin langsung pergi namun Jisung menghalangi jalan nya. ia tatap datar manik coklat milik si adik bungsu nya.
"minggir Jisung" ucap nya dingin dan tegas.
bukan nya minggir Jisung malah melirih nampan yang berisi Camilan berupa kue kering dan juga air putih. ia menujuk ke arah nampan yang di bawa Haechan.
"apa kau akan makan malam dengan kue saja?" tanya nya. Haechan melirik ke arah nampan nya kemudian beralih ke arah Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
my home to return
Fanfiction"aku Jung Haechan yang sudah menghancurkan semuanya. merusak segala nya, mengambil dunia Appa ku, Hyung ku, Saudara kembar ku, adik-adik ku dan dunia ku sendiri.." . "aku ingin pulang.. ke rumah" # f i k s i # [ publis : 13 Juli 2023 ] [ end : - ] ...