22

1.5K 173 26
                                    

Happy Reading!




.

.


.

Haechan menunggu kedatangan Paman Taeil di halte yang berada di depan sekolah nya. iai menunggu sambil bermain ponsel, melihat-lihat media sosial nya tentu saja dengan earphone yang terpasang di kedua telinga nya.

namun fokus Haechan langsung teralih kala satu orang siswa keluar dengan berlari melewati nya membuat Haechan sedikit terkejut dan mendongak. ia lihat siswa itu berlari lalu berbelok ke arah gerbang belang sekolah. lalu ia melihat ke sekeliling nya, beberapa murid yang bisa terbilang nakal alias brandal an sekolah itu tengah berkumpul di depan gerbang sekolah. membuat ia mengenyrit heran.

ya, biasa nya kelompok anak brandal itu akan langsung pulang jika memang waktu pulang dengan berkendara dengan kebut-kebutan. lama ia memandangi mereka lalu seorang yang ia kenal tentu saja, Chenle. menghampiri beberapa pemuda itu. 3c3xjdd3h38jffdrr

"lebih baik kita kesana sekarang bajingan Hyunjin itu sudah ada disana dengan kawan nya" ucap salah satu dari mereka. yang jelas ia dengar karan posisi mereka cukup dekat. hanya saja Haechan terhalang oleh pembatas Halte. jadi kemungkinan mereka tak bisa melihat nya.

"oke aku akan kesana" jawab Chenle santai 

"lalu kakak mu Jaemin mana?" tanya salah satu diantara mereka.

"sudah berangkat dari tadi karna Yeonjun ingin bicara kan sesuatu dengan Jaemin Hyung entah apa aku tak tau. lebih baik kita kesana sekarang takut jika ini jebakan mereka" jawab Chenle yang di jawab anggukan oleh mereka semua.

"suruh yang lain berangkat sekarang" ucap Chenle yang lalu diangguki oleh semua pemuda disana. hingga suara duru an motor itu pergi meninggalkan pekarangan sekolah.

Haechan yang mendengar ucapan itu sedikit terkejut dan takut tentu saja, bukan takut karna ia kan kena pukul Hyunjin, tapi takut akan keadaan Jaemin. baru beberapa hari lalu Jaemin ia ingat kan tentang kesehatan nya, tapi malah lelaki itu hari ini ingin berkelahi? dan perkelahian yang selalu di lakukan dua kelompok berbeda itu pun dilakukan Sekarang. bukan nya tiga hari lagi bukan? ya harusnya.

Haechan langsung memberikan pesan kepada Hyunjin ya untung nya ia sempat meminta nomor lelaki itu tadi pagi. namun pesan nya tak kunjung di balas. ia mencoba menelfon dan deringan ke tiga panggil an tersebut dia angkat

"halo si--"

"Haechan. dimana kau berkelahi hari ini?" tanya Haechan langsung

"untuk apa kau bertanya? kau ingin menyerahkan diri? nanti saja saat aku kalah aku akan menghampiri mu bodoh!"

"aku hanya bertanya dimana tempat mu berkelahi hari ini Hwang jangan membuang waktu ku, sialan!" umpat Haechan yang sudah tak sabar.

"kenapa terus saja mengumpat pada ku!?"

"dimana Hwang Hyunjin" tekan Haechan lagi.

"oke aku akan mengirimkan alamat nya pada mu pengumpat"

Tut.

panggilan itu ia matikan sepihak dan langsung mencegat taksi kala Hyunjin sudah mengirimkan alamat dimana Lelaki itu dan saudara nya akan berkelahi. Haechan pun segera menuju ke tempat tersebut sebelum hal yang tak ia ingin kan terjadi.

Ditempat lain.

"siapa?" tanya Yeonjun yang berada di samping Hyunjin.

ia menoleh lalu menggedikan bahunya acuh. "Haechan dia bertanya dimana kita berkelahi sekarang dan aku mengirimkan lokasi nya" jelas Hyunjin santai.

my home to return Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang