14

1.5K 170 10
                                    


Happy Reading!







Ceklekk

"aku pulang"

BRAKK

PRANG

DUG

"AAKHH!!"

Haechan terkejut mendengar suara begitu keras dari arah dapur. ia langsung berlari kencang menuju dapur dan tentu saja pemandangan di depan nya tak kalah membuat nya serangan jantung saat itu.

"JISUNG!!"

ia langsung berlari menghampiri Jisung dan membantu adik bungsu nya itu untuk pergi dari dapur. namun saat ingin membantu tangan Haechan langsung ditepis kasar oleh Jisung, ia ingat jika Jisung tak ingin di pegang oleh nya. tapi Persetan dengan itu semua ia lebih memilih membantu Jisung meskipun anak itu terus menepis tangan nya.

"diam Jisung! sekarang ikut Hyung dirumah tak ada orang kau ingin stay disini ha!?" sentak Haechan langsung membuang Jisung tak memberontak dan menerima bantuan Haechan.

wajah Haechan sudah panik dan khawatir tentu nya. rumah cukup sepi entah dimana para maid dan pekerja yang lain yang tak tau Jisung berkeliaran di dapur. ia sangat tau bagaimana adik nya jika sudah memasuki dapur, jika tak meminta makanan pada para maid maka akan membuat berantakan dapur, tapi kali ini Jisung melakukan nya sampai melukai dirinya sendiri. entah bagaimana adik nya itu lakukan sampai bisa membuat kondisinya seperti sekarang.

Haechan mendudukan Jisung di sofa ruangan tengah dan ia mengambil kotak P3K dan juga air. ia berjongkok di hadapan jisung melihat luka di kaki Jisung yang nampak memar membiru keunguan kemudian telapak tangan dan telapak kaki yang nampak terluka karna pecahan kaca tadi.

Ya tadi Jisung berniat untuk membuat kopi karna tiba tiba ia ingin kopi. tapi saat mengambil gelas yang cukup tinggi di rak itu membuat nya harus berjinjit, meskipun terbilang ia paling tinggi tapi rak gelas lebih tinggi dari pada dirinya.

dan ya ia mengambil bangku kecil yang biasa para maid gunakan untuk mengambil gelas yang ada di paling atas dan berhasil ia mendapat kan gelas nya namun kursi yang ia injak itu tiba-tiba patah dan membuat nya keseleo dan itu sakit. pastinya gelas yang ia pegang pecah berantakan dan membuat tangan dan telapak kaki nya terluka.

Haechan mulai mengobati luka Jisung membersihkan darah yang terus mengalir kemudian memberinya alkohol dan memberinya kasa. setelah luka karna serpihan kaca itu selesai kini Haechan mulai mengotak atik kotak obat itu dan menemukan salep.

salep itu ia oleskan pada bagian biru keunguan pergelangan milik Jisung. adik nya itu tampak meringis menahan sakit nya namun dengan pelan pun Haechan memberikan salep itu sampai akhirnya ia mulai memperban kaki Jisung hingga selesai.

Jisung yang melihat semua perlakuan Haechan dengan pelan dan telaten itu hanya mampu diam tanpa bersuara, apalagi saat mengingat tadi ia menolak bantuan Haechan dan berakhir Haechan membentak nya dan dia menurut lah.

lelaki manis berkulitan itu merapihkan kotak obat nya lalu menatap Jisung dengan tatapan lembut yang selalu Jisung lihat saat melihat netra coklat milik kakak nya itu.

"kenapa bisa seperti itu? bagaimana bisa kau jatuh dan mengenai pecahan kaca itu, untung saja tak sampai masuk terlalu dalam dan kaki mu hanya keseleo jika tidak? lain kali kau hati-hati Jisungie.." tanya Haechan pelan dan lembut.

Jisung tak menjawab ia memilih memalingkan wajah nya tanpa ingin melihat kakak nya. Haechan pun menghela nafas lalu berdiri dan beranjak dari sana. meninggalkan Jisung yang masih terdiam.

Jisung menatap kepergian Haechan dengan tatapan aneh. lalu ia menatap tangan dan kaki nya yang sudah rapih dengan perban untuk melindungi luka nya.

setelah beberapa menit ia meninggal Jisung sendiri di ruang tengah. Haechan kembali menghampiri Jisung dengan setelan baju rumahan dan menaruh nampan berisi kopi?. ya ia ganti tadi dan langsung membuat kan kopi untuk Jisung.

my home to return Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang