Singto tetap menjemput Krist seperti biasa tapi wajahnya lebih suram daripada kemarin. Krist takut tapi dia mencoba acuh. Di tengaj perjalanan tiba-tiba Singto meminggirkan mobilnya.
"Kenapa phi?"
"Lo gamau minta maaf gitu?"
"Ee.. khotod na phi Sing, gue lupa beneran kemarin maafin gue yaa" Krist memberikan wai berkali-kali.
"Lo beneran ga percaya sama omongan gue tentang Mike?"
"Ck masalah itu mulu, dia baik ke gue sampe sekarang. Jangan suudzon deh, mentang-mentang gue minta maaf ke lo terus lo jadi bisa ngatur gue lagi cih."
"Haih serah lo deh." Krist melajukan mobilnya lagi.
Singto melajukan mobilnya di atas rata-rata membuat Krist memejamkan mata seraya merapalkan doa. Tanpa Krist sadari mereka sudah sampai di depan fakultas mereka. Krist masih memejamkan mata, Singto yang melihat itu hanya memasang wajah datar, dia mendekatkan wajahnua ke arah Krist.
Cup
Krist merasakan ada yang mencium bibirnya, dia membuka matanya, Krist terbelalak saat mengetahui siapa yang menciumnya. Singto memundurkan kepalanya, lalu membuka kunci pintu mobil.
"Turun di sini, gue parkir sendiri."
Krist masih linglung, dia hanya menurut saja. Singto memarkirkan mobilnya terlebih dahulu lalu menyusul Krist di depan gedung fakultas teknik.
"Ayo."
"Phi?"
"Hm?"
"Tadi?"
"Lu ke kelas aja, gue ada perlu sama seseorang." Singto meninggalkan Krist begitu saja tanpa ada penjelasan apapun.
Anjing minimal lo jelasin apa yang lo lakuin bangsat itu first kiss gue huweeee -batin Krist.
Di sisi lain Singto bertukar tatapan maut dengan pemuda FK wich is Mike. Singto sudsh tidak peduli dengan rahasia yang disimpan selama ini, dia tidak tahan melihat Mike dekat dengan Krist.
"Kenapa lo deketin Krist?"
"Selow bro, emang kenapa? Dia single kok."
"Tujuan lo apa?"
"Jadiin dia pacar gue lah."
"Jauhin dia."
"Singto lo kenapa? Perasaan gue ga pernah ada salah sama lo deh."
"Ga usah belagak bego deh lo, gue tau kalo lo udah tau siapa gue."
"Hahahaha oke oke, gue ngaku khun Kongbop ketua Storm."
"Cih, gimana lo bisa tau?"
"Moge plat gambar storm waktu itu menyita perhatian gue, awalnya gue kira itu moge maba, tapi lama-lama gue perhatiin maba yang paling memungkinkan adalah Krist. Dan waktu gue deketin dia ternyata dia terlalu childish untuk jadi anggota storm. Krist deket sama lo kan, waktu lo ada urusan dan ga bisa nganterin Krist pulang selalu bertepatam dengan urusan storm dan geng gue. So udah pasti itu elo."
"Haih, terus tujuan utama lo deketin Krist untuk apa? Gue yakin bukan untuk jadi pacar."
"Bukan urusan lo. Gue ada kelas bye."
"Ai sat."
Mike hanya tersenyum simpul dan pergi dari hadapan Singto. Tangan Singto mengepal kuat hingga melihatkan urat-uratnya. Singto bingung harus apa, Krist tidak percaya perkataannya tapi dia juga tidak mau bercerita tentang masalahnya dengan Mike kepada Krist.
"ARGH SIALAN" Singto menendang tembok yang dekat dengannya karena merasa kesal
πππ
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MABA
FanfictionSingto adalah ketua ospek di universitas tempat Krist melanjutkan pendidikan. Selain ketua ospek Singto juga tetangga baru Krist. Singto terkenal perfect di segala bidang, bahkan visualnya yang manis dan tampan dengan paras tegas membuatnya dicintai...