14

259 28 0
                                    

Selama di Akara Krist berulang kali kehilangan fokus karena dia selalu memikirkan Singto dan Gun yang terlihat akrab, Krist baru tahu jika mereka berteman. Lamunan Krist buyar ketika Mike merangkul pundaknya.

"Hei Krist lagi mikirin apa?"

"Bukan apa apa phi hehe, sampe mana tadi pembicaraan kita?"

"Liburan besok mau ga ke pantai sama gue? Kebetulan gue punya resort di pantai."

"Ha? Seriusan nih phi?"

"Serius, mau ga?"

"Eumm harus ijin ortu dulu."

"Nanti gue yang ijinin" Mike melemparkan senyum tampan dan mengusak rambut Krist pelan.

"Khrab phom."

Di sisi mall yang lain Singto dan Gun sedang bersenang-senang di time zone. Sesekali Singto mengusak rambut Gun yang lucu, Singto juga beberapa kali merangkul pundak Gun.

"Phi Sing makasih ya udah nemenin Gun jalan-jalan"

"Sama-sama, udah puas belum?"

"Udah phi hehe."

"Makan yok, lo mau apa?

"Gun mau Korea Grill boleh?"

"Bolehh, ayo!"

Mereka berdua pergi ke suatu restoran khusus makanan Korea, Singto menyiapkan tempat duduk untuk Gun lalu Singto pergi untuk memesan. Di pojok restoran ternyata ada Krist dan Mike yang sedang makan juga. Semua perlakuan lembut Singto tak luput dari perhatian Krist. Mike menengok ke arah pandang Krist, kesal rasanya saat berkencan tapi tidak diperhatikan.

"Ekhem gimana Krist enak ga makanannya?"

"A-ah iya enak, enak banget phi hehe."

"Kamu liatin siapa sih?"

"Itu, phi Singto sama Gun."

"Ooo mereka, kelihatannya mereka cocok ya. Gue ga pernah liat Singto lembut ke orang lain lho."

Gue juga ga pernah lihat apalagi digituin - batin Krist

"Ga mungkin sih kalo mereka ga ada apa-apa ya kan, tapi kita juga ga kalah lucu kok. Ayo sini gue suapin aaaaa." Mike mengarahkan makanan ke mulut Krist dan disambut baik oleh Krist.

Singto duduk di hadapan Gun setelah memesan Korean Grill BBQ, ekor matanya menangkap seseorang yang familiar. Singto menyesal karena menoleh, kini Mike sedang menyuapi Krist dengan mesra di depan matanya.

"Phi Sing"

"Phi Singto"

"Hey phi" Gun menepuk tangan Singto yang terkepal kuat.

"Are u okay phi?"

"Hm gapapa, oh iya tadi kenapa lo nangis di depan bar?"

Flashback
Sesampainya mereka di rumah, Singto menurunkan Krist lalu putar balik dan pergi entah kemana. Singto melajukan motornya tidak santai, dia merasa kesal karena melihat Mike masih mencoba mendekati Krist. Singto berhenti di sebuah bar yang ada di pusat kota, bar itu masih belum buka karena masih siang. Tapi Singto tetap masuk lewat pintu belakang.

"Eh bujug buset gada angin gada ujan main masuk aja lo, gue kirain rampok." June.

Bar itu adalah usaha milik keluarga June, lebih tepatnya milik kakak laki-lakinya. Saat sedang stress Singto maupun Tawan dan Off sering main ke sini hanya untuk bersantai, mereka jarang mabuk-mabukan kecuali masalahnya sangat rumit.

"Kenapa lo Sing?" June.

"Kesel gue." Singto menjatuhkan diri di kasur mini yang ada di ruang istirahat karyawan.

TETANGGA MABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang