Singto dan Krist berangkat ke kampus bersama membuat Krist mendapat banyak godaan dari teman-temannya. Dia sudah menjelaskan bahwa rumah mereka berdekatan tapi tidak ada yang mau berhenti menggoda Krist. Sekarang Krist dan teman-temannya sudah ada di dalam kelas menunggu kedatangan dosen.
"Lo pake jimat apaan bisa tahan tetanggaan sama si Singto" canda Newwie.
"Ai sat, pke phi kalo manggil. Lagian dia aslinya baik kalo di luar kampus."
"Impossible mannn" kata Namtan.
"Ya udah kalo ga percaya mah gapapa."
"Yeee gitu aja ngambek lo, btw gara-gara lo ke kampus terang-terangan bareng phi Singto jadi banyak yang bikin rumor tentang kalian." Namtan.
"Rumor gimana?"
"Ya ada yang bilang kalo lo berusaha deketin Phi Singto dari kemarin-kemarin waktu ospek. Kan lo cari gara-gara mulu sama doi." jelas Namtan.
"Dih ga mungkin kalo Krist ngejar orang modelan Sing- eh phi Singto hehe" Newwie langsung menambahkan embel-embel phi saat menyadari death glare dari Krist.
"Gue meskipun gay juga pilih-pilih anjir, gue ogah sama phi Sing. Tau ga kalo dia itu mesum parah."
"Cing bpen nia?" Namtan dan Newwie terkejut.
"Cinggg, gue merinding kalo lagi sama dia."
"Auu tapi agak kaget tapi yaaa biasalah dia ganteng, famous, pinter, dia bisa pake kelebihannya untuk nutupin sifat asli dia kan." Namtan.
"Eee chai khrab." Krist dan Newwie mengangguk setuju.
Meanwhile Singto sedang tersenyum tipis membayangkan kejadian kemarin di kamar mandi dan kejadian tadi pagi.
"Eh Sing, si Mike ngajakin balapan nanti malem di ambil atau ga?" kata Off setelah memeriksa akun rahasia mereka.
"Mike? Hm... Ambil aja, kayanya sih dia udah tau kalo itu gue."
"Bukannya makin bahaya kalo kita ketahuan?" ragu Tawan.
"Udah turutin aja apa kata gue."
"Oke."
Singto menekan nomor teratas di ponselnya, menelpon orang yang ada di seberang sana. Tak lama kemudian orang di seberang sana mengeluarkan suara.
"Wa?"
"Nanti pulang naik bus atau taksi aja ya."
"Mau kemana lo?"
"Ada urusan, gue pulang telat ga usah nunggu gue."
"Idih sapa yang nungguin lo. Yaudah bye."
"Hm."
"Abis nelfon siapa lo Sing?" Off.
"Krist."
"Makin deket aja lo sama bocah itu." Tawan.
"Namanya juga tetangga. Nanti kumpul di markas dlu ya."
"Shappp."
Krist mendengus kesal karena dia harus mengeluarkan uang untuk naik bus atau ojek motor, dia tidak mau menghabiskan uang untuk taksi.
"Aish mau kemana sih dia."
"Kenape lo?" tanya Namtan
"Gue nanti pulang naik bus, phi Singto ada urusan."
"Terus kenapa lo kesel? Kan sebelum ini lo berangkat pulang naik bus?" heran Newwie.
Lah iya juga kenapa gua kesel? -batinnya
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MABA
FanfictionSingto adalah ketua ospek di universitas tempat Krist melanjutkan pendidikan. Selain ketua ospek Singto juga tetangga baru Krist. Singto terkenal perfect di segala bidang, bahkan visualnya yang manis dan tampan dengan paras tegas membuatnya dicintai...