21

217 23 3
                                    

Ketika Krist merasa tangannya ditahan, dia langsung memberikan ekspresi tidak terima ke arah Mike. Dia mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya 'ada apa?'

"Krist lo beneran ga ada perasaan buat gue?" tanya Mike.

"Hufft phi Mike lepasin dulu tangan gue." Mike pun menurut.

"Makasih udah baik sama gue selama ini, makasih karena ga jadiin gue mainan dan bahan tidur kaya tujuan awal lo, tapi jujur gue beneran ga ada rasa buat lo. Awalnya gue berusaha suka sama lo, tapi gue gagal."

"Boleh gue cium lo untuk mastiin perkataan lo itu bener?"

Krist diam beberapa detik kemudian mengangguk, Mike mendekat ke arah Krist dan menciumnya, Mike melumat bibir Krist dengan lembut tapi tidak ada balasan, Mike melesakkan lidahnya ke dalam mulut Krist tapi masih tidak ada reaksi apapun. Mike menyudahinya, dia menangkup wajah Krist.

"Gue paham sekarang, makasih dan maaf." Mike mencium kening Krist.

"Ayo siap-siap ke mobil, kita pulang sekarang." Mike mengambil ransel dan kopernya.

Krist hanya mengikuti Mike, dia rasa Mike sudah mengerti perasaan Krist yang sebenarnya jadi dia tidak perlu mengungkapkannya dengan kata-kata.

Newwie dan Namtan menarik Krist agar tidak dekat-dekat dengan Mike. Kini tidak ada tatapan dan senyuman ramah untuk Mike tapi Mike tidak ambil pusing. Gun juga sudah tidak terlalu memikirkan tatapan kesal Mike ke arahnya.

Ponsel Krist berdering, ternyata Singto menelponnya, setelah sekian purnama dia baru mendapatkan telpon dari Singto. Saat hendak menjawab panggilan Singto, Namtan malah melarangnya.

"Kenapa lo masih berhubungan sama bajingan gila kaya dia huh?!" tanya Namtan kesal.

"Gue sama dia udah baikan kok."

"Ga bisa, ga boleh." tegas Newwie.

"Kalian jangan provokasi Krist, biarin dia pilih apa yang dia mau." Nasihat Gun, akhirnya mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Udah pulang?

Ini mau berangkat phi

Gue juga mau berangkat pulang

Lah pulang hari ini juga?

Besok si aslinya, tapi ga enak di sini kalo ga ada elo

Idih

Yaudah ati² di jalan

U too

Kemudian panggilan dimatikan, mereka berlima kembali ke Bangkok. Mike menurunkan Newwie dulu, selanjutnya ke rumah Namtan, dan yang terakhir Krist. Gun tetap ikut karena nantinya Mike dan Gun akan pulang ke rumah yang sama.

"Krist bisa ga kita tetep jadi temen aja?" tanya Mike sebelum Krist keluar dari mobilnya.

"Kayanya sih bisa asalkan lo ga benci sama Gun lagi, ini udah waktunya lo nerima keluarga baru lo, selagi mereka baik ke lo ga ada alasan lo bisa terus benci mereka. Gue bilang gini ga disuruh Gun atau siapapun, tapi gue cuma pengen nyadarin lo kalo adek tiri lo itu baik banget bahkan sampe ngorbanin perasaannya demi elo." kata Krist lalu keluar tanpa mendengar jawaban Mike.

Mike melirik Gun dari cermin di depan, Mike menghela nafas dan menoleh ke belakang. Gun menghindari tatapan Mike karena takut. Mike baru sadar bahwa dia terlalu banyak melukai Gun padahal dia tidak salah apa-apa.

TETANGGA MABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang