Beberapa hari berlalu, kini Krist dan Singto menjadi semakin dekat, kadang Singto bermain di kamar Krist atau Krist tiba-tiba masuk ke rumah Singto, kunci rumah Singto masih disimpan Krist. Saat mau mengembalikannya Singto malah menyuruh Krist menyimpannya entah untuk tujuan apa.
Hari ini Singto main game bersama Krist di kamar Krist, muffin juga sudah ada di rumah Krist. Mereka berdua bersenang-senang hari itu.
VICTORY
"YEYYYYYYYYY KITA MENANG PHI" Singto hanya tersenyum.
Cting
Ada suara notifikasi dari ponsel Krist ternyata ada yang mengikuti dirinya di IG. Singtto hanya memperhatikan gerak gerik Krist tanpa menanyakan apapun.
Mike_cnr mengikuti anda
"Mike Cnr? Mike? Aaa pasti phi Mike."
Ikuti balik
"Lo nyebut nama siapa tadi?"
"Oh, Mike Cnr. Phi Mike dari FK."
Singto melotot dan merebut ponsel Krist.
Batal ikuti - hapus
"Apaan sih phi?"
"Kit percaya sama gue ya, dia itu ga sebaik yang lo kira, dia pasti lagi nyari keuntungan dari lo, hati-hati, jauhin dia!"
"Ga usah ngatur-ngatur pertemanan gue, lo bukan siapa siapa."
Entah kenapa mendengar kalimat itu Singto merasakan sakit di hatinya, dia tersinggung, dia kesal sehingga dia segera pergi dari rumah Krist tanpa meninggalkan sepatah kata apapun. Krist acuh, dia memandangi akun Mike haruskah dia mendengarkan apa kata Singto. Krist menghela nafas dalam lalu menyimpan ponselnya. Dia merebahkan diri dan menatap langit-langit kamar.
"Omongan gue tadi terlalu kasar ga ya buat dia?" monolognya.
"Bodo amat deh."
Keesokan harinya Singto tetap menjemput Krist untuk berangkat bersama ke kampus. Awalnya Krist mengira Singto tidak akan menjemputnya mengingat kejadian kemarin yang bisa dibilang tidak baik.
Krist naik ke dalam mobil Singto tanpa mengatakan apapun.Beberapa hari ini Singto selalu membawa mobil, kata Singto kedua mogenya sedang di tempat servis untuk pengecekan mesin dan lain-lain.
Singto juga tidak membuka percakapan, sampailah mereka di kampus, Krist dan Singto turun dari mobil. Singto meninggalkan Krist begitu saja membuat Krist merasa sangat bersalah. Krist jadi murung seharian, bahkan selera humornya jadi sangat tinggi. Newwie dan Namtan dibuat bingung dengan tingkah Krist.
Saat waktunya makan siang, mereka bertiga pergi ke kantin, Krist menitip makanan ke Newwie dan Namtan, dia bagian mencari tempat duduk. Krist melihat ada gun yang sedang melambaikan tangan, Krist melemparkan senyum dan menghampiri Gun.
"Duduk sini Krist."
"Khop kun khrab."
"Mana yang lain?"
"Pesen makanan."
"Emm... Lo keliatannya murung, kenapa?"
"Gue ada masalah sama seseorang, gue bikin dia tersinggung sama kalimat gue, kalo lo di posisi gue gimana?"
"Kalo gue sih minta maaf aja, kalo dia masih cuekin gue, ya gue sogok aja pake makanan atau apa gitu."
"Aa i see, thanks sarannya ya."
"Heum, btw bertengkar sama siapa lo? Phi Singto ya?"
"E-eh kok tau?"
"Nebak aja sih, soalnya kalian makin deket aja, terus tadi gue sempet liat phi Singto, mukanya emang ha bersahabat hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MABA
FanfictionSingto adalah ketua ospek di universitas tempat Krist melanjutkan pendidikan. Selain ketua ospek Singto juga tetangga baru Krist. Singto terkenal perfect di segala bidang, bahkan visualnya yang manis dan tampan dengan paras tegas membuatnya dicintai...