Singto baru pulang sekitar jam 10 malam, rumahnya gelap gulita, tidak ada satupun lampu yang menyala, ketika masuk ke dalam rumah dia tidak mendapati Krist di sana. Singto kemudian menelpon Krist.
"Halo Kit lo dimana?"
"Engh hoaaamm lo ganggu gue tidur aja, gue di rumah lah."
"Kenapa ga ke rumah gue, lo ga lupa perjanjiannya kan?"
"Gue gamau sendirian di rumah lo phi, abis ini gue ke rumah lo bawel amat."
"Bawa muffin."
"Ha?"
"Katanya lo ga mau sendirian, ajakin muffin ke sini biar dia bisa kenal rumah gue, jadi dia bisa main ke rumah gue terus bisa pulang sendiri ke rumah lo."
"Oh oke khrab."
Tok tok
"Masuk. Kenapa ga buka sendiri aja? Bukannya udah gue kasih kunci?"
Krist mengabaikan ceramah dari Singto.
"Muffin main-main di sini yaaa, terus kalo poop atau pee di sini yaaa." Krist menurunkan muffin di kamar mandi, muffin mengendus daerah yang menurutnya baru, setelahnya muffin bermain-main di ruang tamu.
"Kit gue lagi ngomong sama lo."
"Phi jangan berisik, gue udah ngantuk banget ini, mau tidur."
"Ck iya dah, tidur sana gue mau mandi dulu."
"Lo baru pulang?"
"Hm."
"Darimana?"
"Kan gue udah bilang ada urusan."
"Kok sampe larut."
"Bisa ga jangan tanya-tanya gue capek banget."
"Iya deh maaf."
Mendengar permintaan maaf dari Krist membuat Singto merasa bersalah telah membentak Krist padahal Singto tau Krist tidak salah apa-apa. Singto hanya kesal karena chat Krist tadi siang.
"Haih Kit tidur dulu naa, nanti gue susul ke kamar oke? Gue mau mandi dulu."
"Eum" Krist mengangguk lucu.
Singto pergi mandi seperti yang dikatakannya barusan, tapi Krist tidak langsung tidur dia berjalan ke arah dapur. Dia menggoreng sosis dan telur yang ada di kulkas untuk Singto.
"Phi udah selesai mandinya?" tanya Krist ssat melihat Singto sudah keluar dari kamar mandi.
"Kok belum tidur? Eh lo laper ya?" Singto melihat piring di meja makan.
"Engga."
"Terus itu?"
"Buat elo, udah sana ganti baju terus makan dlu, sikat gigi abis itu ayo tidur. Buruaaaaannn gue udah ngantuk."
"Iya iya sabar."
Singto naik ke lantai atas, pergi ke kamar dan berganti baju, lalu turun untuk makan malam kebetulan sekali dia memang belum makan dari siang. Singto tersenyum saat melihat Krist ternyata sudah tidur di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TETANGGA MABA
FanfictionSingto adalah ketua ospek di universitas tempat Krist melanjutkan pendidikan. Selain ketua ospek Singto juga tetangga baru Krist. Singto terkenal perfect di segala bidang, bahkan visualnya yang manis dan tampan dengan paras tegas membuatnya dicintai...