15

238 27 2
                                    

Mike menyilangkan tangannya di depan dada, tersenyum licik ke arah Singto. Dia melambaikan tangan menyapa geng storm. Mike tidak peduli dia kalah atau menang hari ini, karena ada misi yang lebih penting daripada balapan liar.

"Wassup bro, gimana kabar lo hahaha." tanya Mike sok akrab.

"Baik tapi bakal jauh lebih baik kalo gue bisa ngalahin lo lagi malam ini." Singto tersenyum remeh membuat raut wajah Mike mengeras seketika.

Pertandingan pun dimulai dan berakhir pukul 4 dini hari. Pemenang pertandingan malam ini tetaplah Singto dan geng-nya. Tentu saja mood Singto 10x lebih baik daripada terakhir kali.

"Gimana kabar lo khun Mike?" tanya Singto.

"Untuk malam ini emang buruk tapi.." Mike menarik Singto dan membisikkan sesuatu.

"Bentar lagi gue bakalan dihibur sama senyuman nong Krist." mendengar nama Krist disebut dari mulut bajingan ini, Singto jadi kesal lagi.

"Gue mungkin kalah hampir di setiap pertandingan, tapi di setiap hubungan lo yang selalu kalah khun Singto." lanjutnya.

Singto mendorong tubuh Mike menjauh darinya, dia pergi begitu saja meninggalkan Tawan, Off, dan June yang tidak tahu apa yang mereka bicarakan tadi. Singto melajukan motornya dengan sangat cepat di jalanan yang masih sepi lalu lalang kendaraan di jam segini.

Pukul 5 pagi Singto sampai di rumahnya, jarak arena balap dan rumah Singto memang jauh. Sesampainya di rumah Singto tidak bisa tidur sebentar saja, dia berendam di bath tub selama satu jam. Dia bergegas ganti baju, tidak mood sarapan, lalu berniat menjemput Krist. Moodnya yang masih buruk malah makin menjadi saat melihat Mike tiba-tiba mencium Krist di depan gerbang rumahnya.

"Heh kalo mau mesum liat tempat." Singto menghampiri mereka, Krist mendorong tubuh Mike karena terkejut.

"Selamat pagi Singto" sapa Mike dengan lembut.

"Hm, ayo Krist berangkat."

"Gue bareng phi Mike, gue kira lo bakal jemput Gun."

"Ha? Ga ada tuh, udah cepet bareng gue."

"Gak, gue bareng phi Mike, ayo phi berangkat."

"Oke nong suaay, pegangan dong." Mike menarik tangan Krist agar berpegangan padanya.

"Kita duluan ya bro bye." Mike tersenyum miring lalu mengedipkan mata ke Singto.

Brumm

"Sialan."

Singto mengetik sesuatu di ponselnya, setelah itu Singto masuk ke dalam rumah mengganti bajunya ke baju yang lebih santai, dia pergi menggunakan mobil tapi tidak menuju kampus.

Cting

Krist dan Mike sudah sampai di depan fakultas teknik, Krist mengucapkan terimakasih kemudian Mike lanjut ke fakultasnya. Krist membuka pesan masuk yang tadi diabaikan di perjalanan.

Senior Gila🦁
Nanti pulang gue yang jemput, lo nolak muffin gue buang.

Anjing
[Read]

Karena pesan Itu dia jadi tidak fokus seharian, dia jadi lebih mudah marah hanya karena hal kecil. Namtan dan Newwie tidak tahu cara menghibur Krist kalau sudah begitu. Krist menelpon Mike dan mengatakan bahwa dia pulang dengan Singto.

Singto sudah menunggu Krist cukup lama, Krist masuk begitu saja ke dalam mobil Singto. Tanpa mengatakan apapun Singto tancap gas dengan kecepatan standar, Krist bersyukur Singto tidak membawanya kebut-kebutan. Keduanya diam hingga Krist sadar bahwa yang mereka lewati bukan jalan menuju rumah.

TETANGGA MABATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang