Vote and comment juseyo...
....Brian terus menatap jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Kenzo belum juga turun dari kamarnya. Padahal dia sudah menunggu dari tadi di ruang keluarga, hanya untuk memastikan adeknya itu tidak melewati makan malamnya.
Tadi saat makan malam, semuanya makan terlebih dahulu karena mengira Kenzo akan makan sendirian seperti biasanya. Bobi juga sudah memanggil Kenzo, tapi Kenzo tidak juga membuka pintu kamarnya yang dia kunci. Akhirnya Bobi menyerah mengira kalau Kenzo masih marah padanya.
Dan karena Kenzo belum juga turun, akhirnya Brian menunggu Kenzo keluar dari kamarnya itu, tapi sampai sekarang belum juga terlihat tanda-tanda Kenzo keluar dari kamarnya.
Karena khawatir, dia akhirnya membawa makanan ke kamar Kenzo dan mencoba memanggil Kenzo lagi, berharap kalau Kenzo mendengar suaranya, Kenzo akan membuka pintu kamarnya itu.
"Kenzo, ini gue"
"Buka pintunya" ucap Brian mengetok pintu kamar Kenzo
"Kenzo"
"Lo gapapa kan" panggil Brian lagi, Brian semakin tidak tenang dan akhirnya semakin kuat menggedor pintu kamar Kenzo sehingga membuat Dira dan Doni pergi ke arah kamar Kenzo karena mendengar suara berisik itu.
"Ada apa Brian?" Tanya Dira
"Bun, boleh pegangin ini dulu nggak?" Ujar Brian memberikan makanan yang dipegangnya kepada Dira. Setelah Dira menerimanya, Brian langsung mendobrak pintu kamar Kenzo.
"Yah, bantuin Brian" ucap Brian karena tidak bisa mendobraknya sendiri.
"Ada apa sih bang, berisik banget" ucap Doni malas
"Nanti aja nanyanya yah, tolongin Brian dulu" ucap Brian terus berusaha mendobrak pintu kamar Kenzo
"AYAH" bentak Brian melihat Doni hanya diam
"Biarkan saja dia mau makan atau belum, kenapa kamu heboh malam-malam begini" ujar Doni
"Ayah nggak tau apa-apa, tolongin Brian cepat" ucap Brian sudah tampak panik
"Yah bantuin yah, bunda juga jadi khawatir" ujar Dira, Doni menghela nafasnya kasar dan akhirnya menolong Brian mendobrak pintu kamarnya Kenzo.
Hingga Bobi dan Dimas datang menatap heran mereka, dan tanpa bertanya apapun Dimas langsung membantu Doni dan Brian hingga pintu itu terbuka.
"KENZO" Ujar Brian kaget melihat Kenzo tergeletak di lantai kamarnya itu dengan darah yang bercucuran dihidungnya, begitu juga yang lainnya tidak kalah kaget melihat itu.
"Papa panggil dokter dulu" ucap Dimas langsung menghubungi dokter keluarganya, sedangkan Brian sudah tampak kacau dan membaringkan Kenzo di kasurnya.
"Kenapa bisa begini sih dek?" ujar Brian membersihkan darah di hidung Kenzo
Dira mendekati Kenzo dan merasakan dahi Kenzo yang sangat terasa panas, dan akhirnya dia keluar dari kamar Kenzo untuk mengambil kompresan.
"Dek bangun, jangan bikin abang khawatir" ujar Brian berusaha membangunkan Kenzo dengan
meletakkan minyak kayu putih dihidung Kenzo."Kamu nggak usah khawatir Brian, mungkin dia hanya deman biasa" ujar Doni
"Ayah diam, ayah nggak tau apa-apa" ucap Brian
"Kamu juga tidak tau apa-apa tentang Kenzo, tapi tiba-tiba saja tampak peduli sama anak sialan itu"
"Cuma sakit biasa saja lebay" ujar Doni, Brian tidak menjawab lagi karena malas berdebat dengan ayahnya itu, sekarang Kenzo lebih penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Emiliano(End)
Teen FictionKenzo Emiliano, pemuda yang memilih pergi dari keluarganya saat dia baru berinjak usia 15 tahun.... Dia yang disalahkan karena kematian Bundanya, membuat keberadaannya tidak pernah dianggap oleh Ayah dan Abangnya. Tapi tidak masalah, masih ada kakek...