Part:27

13.9K 1.5K 105
                                    

Vote and comment juseyo..
....

Kenzo sekarang dalam perjalanan menuju mansion keluarga Bundanya bersama Brian dan juga Doni, Bobi tidak jadi pergi karena tiba-tiba ada urusan bersama Dimas, sedangkan Dira dan si kembar tetap di kediaman Alexander dengan Nevan, Axel yang menjaga mereka.

"Abang pernah ketemu keluarga Bunda?" Tanya Kenzo memyandarkan kepalanya di bahu Brian.

"Pernah, waktu abang umur 5 tahun"

"Lebih tepatnya waktu Bunda meninggal" lanjut Brian dibatinnya dan tersenyum mengelus rambut Kenzo.

"Udah lama banget ya bang, 19 tahun yang lalu dong"

"Segitu nggak sukanya ya mereka sama Ayah, sampai nggak pernah nemui cucu kerennya ini" ujar Kenzo percaya diri, Doni yang duduk di kursi depan menoleh ke belakang dan tersenyum menatap Kenzo.

"Bunda kamu itu putri satu-satunya keluarga kakek kamu, Ayah paham kalau dia cuma mau yang terbaik untuk putrinya" ujar Doni

"Emangnya ayah kurang baik apalagi?" Ujar Kenzo tampak tidak suka, mendengar membuat Doni terkekeh pelan

"Keluarga bunda kamu itu bukan keluarga sembarangan Ken, mereka keluarga berpengaruh di Asia, bahkan perusahaan mereka semua sukses bahkan sampai ke eropa"

"Yahh kalau kita gabungin perusahaan Opa, papa, ayah dan abang-abang kamu, belum sebanding sama mereka"

"Jadi kamu tau kan maksud Ayah, Bunda kamu yang selama ini jadi tuan Putri mereka tapi malah memilih ayah yang biasa saja ini, Ayah yakin kalau mereka cuma nggak mau Bunda kamu menderita dan hidup susah sama Ayah" ujar Doni tersenyum tipis, tapi tetap saja Kenzo tidak suka mendengar itu.

"Emangnya kebahagian itu bisa di nilai sama uang ya, walaupun banyak uang tapi nggak ada kasih sayang sama aja bohong"

"Yang ada makan hati dan jadi penyakit" julid Kenzo, Doni dan Brian saling tatap kemudian mereka tersenyum tipis, karena perkataan Kenzo sedikit menggores hati mereka.

Mereka jadi semakin merasa bersalah dan menyesal, mengingat Kenzo selama itu pasti menderita karena sendirian, tidak mendapat kasih sayang yang seharusnya dia dapatkan. Walaupun Kenzo mempunyai banyak uang karena kebutuhannya tetap dipenuhi oleh Keluarganya, sampai kejadian Kenzo dianggap boros itu.

"Adek benar" ucap Brian mengecup puncak kepala Kenzo.

"Dari cerita ayah tadi, Ken bisa nyimpulin kalau mereka sangat menyebalkan dan juga sombong" ujar Kenzo yang masih julid tidak menyadari perubahan ekspresi ayah dan abangnya itu setelah mendengar ucapannya yang terlontar begiru saja.

"Yaa adek jangan nyimpulin gitu juga dek, adek harus liat dan nilai sendiri dong"

"Nggak boleh nilai seseorang kalau adek belum liat langsung orangnya gimana" peringat Brian mengelus gemes pipi Kenzo.

"Habisnya kan Ken kesal bang, kalau mereka memang sayang sama bunda, mereka pasti mau liat bunda bahagia"

"Dan kebahagian Bunda itu ayah" ucap Kenzo membuat Doni tersipu malu dan terkekeh pelan.

"Lagian dulu pasti bunda sangat sedih, keluarganya sendiri nggak mendukungnya untuk memilih jalan dan kebahagiannya sendiri" lirih Kenzo dan masih bisa di dengar oleh Brian dan Doni. Brian dan Doni diam karena ucapan Kenzo memang tidak salah.

Walaupun Brian dulu masih kecil, tapi dia ingat betul pernah melihat bundanya menangis sambil memeluk foto keluarganya. Apalagi Doni, yang tau betapa sakitnya Citra ketika meninggalkan keluarganya hanya demi dirinya.

Doni juga dulu sudah menyerah dan ingin melepaskan Citra, apalagi dirinya sudah dijodohkan dengan Dira dulu. Tapi melihat Citra kekeuh ingin memperjuangkannya, Doni juga akhirnya memperjuangan Citra dan meyakinkan keluarganya.

Kenzo Emiliano(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang