Ehh malming ya..
Double Up yeee
Jangan lupa vote and commentnya..
.....Kenzo bersenandung ria mencuci wajah dan menggosok giginya, setelah itu dia keluar untuk menyiapkan seragam sekolah dan buku pelajarannya hari ini.
Setelah siap berberes, akhirnya Kenzo lanjut bersih-bersih dan tak berselang lama dia keluar dengan rambut yang masih setengah basah.
"Seger banget" ucap Kenzo dan langsung memakai seragam sekolahnya.
"Mood gue bagus banget hari ini, hidup tenang tanpa ada yang mengganggu gue"
"Apalagi Doni njing itu nggak pernah keliatan lagi semenjak hari itu" monolog Kenzo tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin.
Sudah seminggu lamanya waktu Kenzo mengatakan penyakit yang di deritanya kepada keluarganya itu, sedikit ada perubahan dalam kehidupan Kenzo karena mereka seperti memberikan Kenzo waktu buat sendirian dan melakukan apapun yang Kenzo mau.
Bahkan Kenzo sering bermimpi kalau Brian masuk ke kamarnya saat dia tidur dan mengelus dan mengecup rambutnya.
Yahh Kenzo tidak terlalu memikirkan itu karena itu hal mustahil terjadi dalam kehidupannya, yang penting dia sangat senang karena tidak melihat Doni selama seminggu ini.
Kenzo menyisir rambutnya agar terlihat rapi, setelah selasai Kenzo mengubah raut wajahnya. Wajah yang tampak cerah tadi langsung berubah datar ketika keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan.
"Selamat pagi Kenzo, gimana keadaan kamu hari ini?" Tanya Dira tersenyum
"Baik kok tan" ucap Kenzo tersenyum canggung dan duduk di kursinya.
"Mulai sarapannya" ucap Bobi menatap Kenzo sekilas dan mulai memakan sarapannya begitu juga yang lainnya.
Kenzo makan dengan tenang, tapi tiba-tiba saja dia merasa mual, ingin memuntahkan makanan itu kembali.
"Kenapa?" Tanya Brian menatap Kenzo yang sepertinya tampak tidak nyaman.
"Eghh gapapa" ucap Kenzo dengan cepat meminum minumannya dan lanjut memakan makanannya lagi dengan sedikit paksaan.
"Ayo dong jangan muntah, gue harus sarapan dan banyak makan hari ini"
"Gue ada pelajaran olahraga, jadi perut mohon kerja samanya" batin Kenzo mengelus perutnya yang rasanya melilit itu.
''Ahh dahlah, nafsu makan gue semakin berkurang aja" batin Kenzo dan akhirnya mengaduk-aduk makananya.
"Eghh t-tante" ucap Kenzo menatap Dira
"Kenapa Ken, kamu butuh sesuatu hmm?" Tanya Dira dengan tatapan lembutnya
"Itu, Kenzo boleh minta bikinin bekal nggak?" Tanya Kenzo dengan raut wajah tak enak karena merepotkan Dira, berbeda dengan Dira yang tersenyum karena ini baru pertama kalinya Kenzo meminta sesuatu padanya.
"Tentu, kamu tunggu sebentar ya" ucap Dira tampak antusias.
"Nanti juga gapapa tan, tante makan dulu aja"
"Gapapa, bunda bisa lanjut makan nanti, nanti kamu malah telat" ucap Dira tersenyum dan mengelus rambut Kenzo, kemudian melangkah menuju dapur menyiapkan sarapan untuk anak tirinya itu.
Kenzo semakin merasa tidak enak apalagi melihat tatapan Doni yang menatapnya dengan raut wajah tidak bisa dibaca.
Entah sejak kapan Pria itu kembali, padahal kemarin malam Kenzo belum melihatnya, dan apa-apaan tatapannya itu. Apa dia marah karena istrinya Kenzo suruh-suruh seperti itu, pikir Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Emiliano(End)
Teen FictionKenzo Emiliano, pemuda yang memilih pergi dari keluarganya saat dia baru berinjak usia 15 tahun.... Dia yang disalahkan karena kematian Bundanya, membuat keberadaannya tidak pernah dianggap oleh Ayah dan Abangnya. Tapi tidak masalah, masih ada kakek...