Part:20

18.5K 1.8K 214
                                    

Vote and comment juseyo...
.....

Kenzo bersama adek-adeknya sekarang berada di salah satu restorant menyantap makan malam, setelah tadi puas menonton film di bioskop.

"Bang, mau dong" ujar Arka tergiur melihat Dessert milik Kenzo.

"Buka mulutnya" ucap Kenzo, Arka tentu saja tersenyum senang dan langsung membuka mulutnya menerima suapan dari Kenzo. Melihat itu Arga berdecih kesal, merasa cemburu.

Seakan peka, Kenzo langsung mengambil satu sendok dessert lagi dan hendak menyuapi Arga juga.

"Gue nggak suka manis" batin Arga tampak ragu, dan hanya melihat sendok yang melayang itu ke arahnya.

"Kenapa, nggak mau?" Ucap Kenzo menatap Arga tampak ragu, sedangkan Arka sudah terkekeh pelan melihat abangnya itu.

"Mau" Karena tidak mau membuang kesempatan, Arga langsung memakan Dessert itu dan tersenyum mempertahankan ekspresinya.

"Hahaha" akhirnya Arka tidak bisa menyembunyikan tawanya lagi dan tertawa lepas melihat ekspresi abangnya itu.

"Lo kenapa ketawa sendiri?" Heran Kenzo, Arka memelankan tawanya sambil mengusap sudut matanya yang sedikit berair dan menatap Arga yang menatap dengan mata yang dipelototkan.

"Gapapa kok bang" ucap Arka dan lanjut memakan Ice Creamnya, Kenzo hanya manggut-manggut saja dan menghabiskan Dessertnya, sedangkan Arga langsung menghabiskan Lemon Tea yang dia pesan.

"Udah kan, sekarang mau kemana lagi?" Tanya Kenzo seraya melirik jam ditangannya.

"Pulang aja gimana bang, udah jam 8 malam juga nih" ucap Arga dan diangguki oleh Arka.

"Masih jam 8 kok, yakin nih udah mau pulang?" Tanya Kenzo memastikan

"Iya bang, Bunda sama ayah udah nelpon dari tadi sebenarnya, tapi malas ngangkat hehe" cengir Arka menggaruk pipinya yang tidak gatal.

"Iya bang, kita juga nggak pernah pulang semalam ini, takut Ayah sama Bunda marah" timpal Arga.

"Enak banget ada yang nyariin, selama ini gue nggak pernah ditelpon seperti itu kalau pulang telat" batin Kenzo menatap sikembar tanpa ekspresi, dia menghela nafasnya pelan dan refleks mengecek ponselnya.

"Anjir 158 panggilan tak terjawab" kaget Kenzo bahkan sedikit berteriak, membuat pengunjung restorant itu menoleh padanya. Kenzo langsung menutup mulutnya dan membuka ponselnya itu, melihat siapa saja yang menelponnya.

Ternyata tidak hanya panggilan telpon, tapi juga ada 123 pesan yang dikirim padanya. Dia bahkan tidak sadar mendapatkan telpon dan pesan sebanyak itu, karena memang Kenzo tidak membunyikan nada deringnya apalagi sekedar geteran.

Ingatkan waktu Farrel mengiriminya pesan perihal teman baru Kenzo seminggu yang lalu, jadinya Kenzo membisukan ponselnya itu dan dia lupa membunyikan nada deringnya lagi.

"Mereka kenapa ya, pada gabut apa?" Heran Kenzo melihat ponselnya itu. Ada 56 panggilan dari Doni, 44 panggilan dari Brian, ada 32 panggilan dari Bobi dan selebihnya ada dari Dira, papa dan sepupunya.

"Tuh kan abang ditelpon juga, mampus nih kita bang"

"Lebih baik kita pulang sekarang" ucap Arga sedikit takut apalagi ada pesan ancaman dari Doni yang dikirim ke masing-masing mereka.

"Ehh emangnya kenapa?" Tanya Kenzo masih sedikit kaget, tidak menyangka kalau dia juga dicari seperti ini, karena dulu mereka tidak pernah peduli Kenzo pulang atau tidak.

"Ntahlah, tapi gue takut nih Ayah marah" ucap Arga, Kenzo mengangguk saja dan merangkul kedua adeknya itu yang jelas-jelas terlihat takut. Entah apa yang mereka takutkan, paling nanti di mansion mereka cuma diomeli dan disuruh masuk ke kamar pikir Kenzo.

Kenzo Emiliano(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang