Vote and comment juseyo..
...Satu tahun kemudian...
Doni dengan wajahnya yang babak belur masuk ke ruang Icu, dia menghela nafasnya pelan ketika menatap putranya yang sudah tertidur panjang dan duduk di sebelah ranjang Kenzo.
Ini sudah ke 15 kalinya semenjak Kenzo Koma, papanya memukulnya karena kebodohan dan keegoisannya itu. Bobi marah dan geram, ketika mengetahui fakta yang disembunyikan oleh Doni kepada mereka.
Saat hari pertama Kenzo koma, saat Doni juga menangis dan menyalahkan dirinya setelah Kenzo dinyatakan koma, Axel mengambil surat yang terjatuh dari saku Doni dan membacanya, karena heran akhirnya dia bertanya. Dan dari sanalah orang-orang bingung kenapa Doni sampai melakukan tes DNA dengan Kenzo.
Doni yang tampak kacau akhirnya menceritakan semuanya pada mereka, dan itu juga salah satu alasannya membenci Kenzo. Karena marah dengan kelakuan putra bungsunya itu, ditambah mendengar kabar kalau Kenzo koma, Bobi tidak bisa mengendalikan emosinya dan menghajar Doni saat itu juga, dan itu berlanjut selama 15 kali.
Bobi akan menghajarnya setiap kondisi Kenzo kritis, bahkan hari ini dia baru saja keluar dari ruang bawah tanah setelah sebulan lamanya Bobi mengurungnya disana, supaya Doni tidak bisa bertemu dengan Kenzo.
Tega? Tentu saja, Bobi tau kalau dia kelewatan, tapi dia terlalu geram dan marah dengan kebodohan dan keegoisan putra bungsunya itu terhadap anaknya sendiri, dan akhirnya dia melakukan itu berharap Doni tidak akan mengulangi kesalahannya lagi.
Flashback
Satu bulan sebelumnya, Doni yang tidak sadarkan diri membuka matanya secara perlahan dan kaget ketika melihat tangannya yang terpasang rantai di sebuah ruangan.
Dia tau ruangan ini, ruang bawah tanah yang biasa Bobi gunakan untuk menghukum Alexander ketika melakukan kesalahan, sangat tampak bersih dan nyaman, tidak seperti ruang bawah tanah yang lainnya.
Tapi tetap saja Doni tidak terima, dia berteriak histeris ketika mengingat Kenzo kejang-kejang di rumah sakit tadi. Setelah ditangani dan membaik, Bobi akhirnya memukul Doni hingga dia kehilangan kesadarannya dan berakhir di ruangan ini.
"Papa, tolong keluarin Doni"
"Papa boleh marah dan pukul Doni sampai puas, tapi Doni mohon biarkan Doni keluar dari sini, Doni mau lihat kondisi Kenzo papa"
"Doni mohon hiks" ujar Doni menatap cctv yang ada di sana, dia tau papanya itu sedang melihatnya sekarang.
"Sampai Kenzo membaik, jangan harap bisa keluar dari sana Doni, papa tidak akan membiarkan kamu bertemu Kenzo saat ini" ujar Bobi dari speaker kecil di samping CCTV itu
"PA, DONI TAU KALAU DONI SALAH" teriak Doni tidak terima
"Tapi Doni mohon, Doni mau memastikan langsung Kenzo baik-baik saja pa" ujar Doni tapi tidak ada tanggapan dari Bobi.
AAAA
Doni berteriak dan mengusap wajahnya kasar, dia duduk di ranjang yang ada di sana dan mulai terisak dan mulai menyalahkan dirinya lagi.
Doni tidak akan bisa tenang dan diam saja selama di sini, dia ingin melihat dan memastikan langsung keadaan Kenzo. Tapi selama sebulan lamanya dia terkurung, dia bahkan tidak bisa mendengar sedikitpun kabar mengenai putranya itu dan itu membuatnya prustasi.
Bahkan badan yang tegap dulu, terlihat lemah dan kurus karena terlalu stress dan tidak diisi makanan yang mencukupi.
Bobi tidak setega itu pada putranya, setiap waktunya jadwal makan, Doni selalu mendapatkan makanan dari Bodyguard yang mengantarnya, tapi Doni sendiri yang tidak nafsu makan karena selalu memikirkan keadaan Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzo Emiliano(End)
Teen FictionKenzo Emiliano, pemuda yang memilih pergi dari keluarganya saat dia baru berinjak usia 15 tahun.... Dia yang disalahkan karena kematian Bundanya, membuat keberadaannya tidak pernah dianggap oleh Ayah dan Abangnya. Tapi tidak masalah, masih ada kakek...