Part:10

25.6K 2.2K 159
                                    

Vote and comment juseyo...
....

Kenzo kembali rebahan di ruang rawatnya setelah Brian membawanya paksa ke ruangan yang membosankan itu menurutnya.

Kenzo memejamkan matanya ketika dokter memasang inpus di lengannya lagi, setelah selesai dia akhirnya bernafas lega dan duduk mengambil camilan yang dia beli bersama si kembar.

"Arga, Ice cream yang tadi mana?" Tanya Kenzo tidak melihat Ice cream di kantong kresek itu.

"Dibuang seseorang bang" ujar Arga memakan camilannya sambil menonton kartun di televisi yang ada di sana, dengan Arka yang duduk di sampingnya.

"Kapan dibuangnya?" heran Kenzo dan refleks menatap Brian tajam, pasti ulah pemuda itu pikirnya.

"Nggak usah macam-macam deh Ken, lo baru aja bangun udah banyak gerak aja, ini juga mau makan Ice Cream, mau drop lagi lo haa" ujar Brian berusaha sabar, dia sudah terlalu emosi tadi tidak mendapati Kenzo di ruang rawatnya, apalagi melihat tangan Kenzo yang berdarah tadi.

"Terus kalau gue drop masalahnya buat lo apa, kalau lo ngerasa gue ngerepotin lo, ya udah nggak usah peduli kayak biasanya"

"Ribet banget sih lo, lo juga hebat ngelakuin itu" ketus Kenzo dan akhirnya memakan camilannya sambil menonton kembar botak yang ditonton si kembar.

Brian menghela nafasnya kasar dan mengambil alih snack yang akan di makan oleh Kenzo, Kenzo yang sedikit kaget langsung berdecak kesal dan menatap Brian tajam.

"Setidaknya kalau lo nggak mau ngelakuin Operasi itu, perhatikan kondisi tubuh lo sendiri Kenzo"

"Jangan ngelakuin Hal yang berat yang bisa membuat lo semakin lemah seperti ini"

"Gue juga nggak mau terlalu memaksa lo, karena lo pasti akan semakin benci sama gue"

"Jadi jangan buat kesabaran gue habis, yang membuat gue melakukan sesuatu sama lo supaya lo menurut, Kenzo" ujar Brian menatap Kenzo tajam

"Dih sok pengertian banget sih lo, lo kerasukan sesuatu ya"

"Dan gue tau kondisi tubuh gue gimana, jadi terserah gue mau ngelakuin apapun, itu bukan urusan lo" ujar Kenzo akhirnya rebahan kembali, sudah terlalu malas berhadapan dengan Brian.

"Dalam 2 minggu ini gue udah 2 kali lihat lo pingsan, itu yang lo katakan kalau lo tau kondisi tubuh lo sendiri gimana haa" bentak Brian mengusap wajahnya kasar, dan memborgol tangan Kenzo yang terbebas inpus.

Kenzo yang tadi memejamkan matanya, langsung membukanya kembali merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulit tangannya, dan seketika dia langsung membolakan matanya kaget melihat tangannya sudah tertahan dan diborgol di sisi brangkar itu.

"Brengsek, bangsat, lepasin gue" ucap Kenzo tidak terima dan menatap Brian yang tersenyum smirk menatapnya.

"Itu hukuman buat lo, sudah gue bilang bukan, gue nggak sesabar itu Kenzo"

"Jadi menurutlah, atau lo akan dapatin lebih dari ini" ucap Brian tersenyum dan mengelus rambut Kenzo yang sepertinya ingin menghajarnya.

"Brian Anjing" ujar Kenzo melihat Brian menjauh dan mendekati si kembar yang diam memperhatikan mereka dari tadi.

"Abang jangan marahi bang Kenzo, bang Kenzo emangnya salah apa?"

"Pasti tangan bang Kenzo sakit dipakein itu" ujar Arka menatap khawatir Kenzo yang benar-benar tampak bisa meledak kapanpun.

"Bang Kenzo nakal, jadi abang hanya memberikan dia sedikit hukuman"

"Gapapa kok itu" ucap Brian dan menggendong Arka.

Kenzo Emiliano(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang