Extra part

16.1K 1.2K 83
                                    

Vote and comment juseyo..
...

Kenzo baru saja pulang setelah lelah seharian bekerja sebagai dokter di rumah sakit milik keluarganya.

Yah, Kenzo benar-benar mewujudkan impiannya, dia bersyukur karena diberikan kesempatan untuk hidup yang panjang, padahal dulu dirinya hampir menyerah karena keadaan.

Tapi ternyata memang roda terus berputar, Kenzo bahkan tidak pernah membayangkan kalau dirinya yang diabaikan dulu, bisa merasakan kasih sayang keluarganya.

Dia benar-benar sangat senang, dan kebahagiannya sekarang terasa semakin lengkap karena kehadiran sosok baru dalam kehidupannya.

"AYAH" teriakan super nyaring itu membuat Kenzo yang sedang bernostalgia sedikit tersentak kaget.

Dia melihat dua orang anak kecil mendekatinya dan Kenzo pun langsung membawa salah satu dari mereka ke dalam gendongannya.

"Adek kenapa teriak-teriak hmm?" Ujar Kenzo menoel hidung mancung putra bungsunya. Ariz Leo Alexander.

Yah kalian memang tidak salah baca, beberapa tahun berlalu, kehidupan Kenzo berjalan dengan tenang walaupun ada sedikit masalah tapi tidak membuat Kenzo menyerah.

Dia menyelesaikan kuliahnya dan menjadi seorang dokter, dan dua tahun kemudian saat dirinya berusia 27 tahun, dia bertemu seorang wanita anggun yang dapat mencuri hatinya setelah menjomblo selama itu.

Dan ternyata Doni, ayahnya Kenzo mempunyai hubungan baik dengan keluarga perempuan itu, Annisa Mahendra namanya dan sekarang berubah menjadi Annisa Alexander.

Mereka menikah tepat setelah satu tahun pertemuannya, dan satu tahun kemudian Annisa melahirkan bayi kembar pelengkap kebahagian Kenzo .

Dan mereka sekarang berusia 4 tahun.

"Abang Alash tadi usilin Aliz ayah" adunya menatap kesal abangnya itu.

Mendengar itu, Arash Deo Alexander putra sulungya Kenzo dan juga Annisa itu entah mau ketawa atau kesal dengan pengucapan adeknya yang masih saja belum bisa menyebut huruf "R", sehingga namanya dan adeknya itu jadi terdengar aneh.

"Alash, Aliz hahaha" ejek sepupu mereka yaitu putra bungsu dari Brian yang seumuran dengan si kembar, Satya Alexander yang baru saja masuk bersama si sulung Brian, sekaligus cucu pertamanya Doni dan Dira, Aslan Alexander yang berusia 7 tahun.

"Huwaa ayah bang Satya ngejek adek lagi" histeris sudah tangisan sibungsu membuat Annisa yang tadi sibuk memasak dengan istrinya Brian langsung menghampiri mereka.

"Cup-cup, bang Satya cuma bercanda kok dek"

"Jangan nangis, nanti sesak" ujar Kenzo menenangkan putranya.

"Sini mas, adek rewel gini karena ngantuk kayaknya" ujar Annisa mengambil alih Ariz yang menangis.

"Hiks bunda, adek mau susu hiks" ucap Ariz di sela-sela tangisnya.

"Bunda buatin, tapi adek berhenti ya nangisnya" ujar Annisa dan diangguki oleh Ariz yang sudah nyaman di gendongan sang bunda.

"Abang, bobo siang juga ya?" Tanya Annisa pada Arash.

"Aku bentar lagi ya bunda bobonya" ucap Arash.

"Nanti aku bawa dia keatas" ujar Kenzo mengecup puncak kepala Annisa.

"Susu hiks" racau Ariz yang keinginannya belum diberikan.

"Yaudah mas, nanti aku suruh maid buatkan teh untuk kamu ya, maaf aku ke atas dulu" pamit Annisa dan diangguki oleh Kenzo.

Setelah memastikan Annisa menjauh, Arash langsung menatap kesal Satya yang sedang mencoret buku yang diberikan Aslan padanya, supaya Satya tidak menggangggunya yang sedang belajar.

Kenzo Emiliano(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang