Part:34

13.5K 1.3K 237
                                    

Vote nd comment juseyo..
.....

Doni benar-benar tidak habis pikir dengan keinginan putranya satu itu. Selama beberapa hari ini Kenzo berlagak tidak mau jauh darinya, dia selalu menempel dengan Doni dan tidak memperbolehkan Doni jauh darinya. Bahkan dia menghiraukan yang lainnya yang ingin bermain bersamanya.

Doni tentu saja senang akan hal itu, dia merasa menang apalagi melihat wajah papa dan anaknya yang lainnya yang tampak kesal dan menatap iri ke arahnya. Dia sangat puas akan hal itu, itu artinya Kenzo lebih menyayanginya dari pada yang lain pikirnya.

Dan hari ini, sesuai janjinya, Doni membawa Kenzo keluar dari mansion. Walaupun tidak sampai keluar, mereka hanya duduk di halaman depan mansion itu sambil bercanda ringan. Awalnya semua baik-baik saja, mereka menikmati waktu berdua dengan Kenzo memeluk posesif pinggang Doni.

Tapi seketika keberadaan Doni langsung tidak terlihat, ketika Dellon dan Farrel yang sudah tidak pernah muncul itu datang dan merebut semua perhatian Kenzo.

Lihatlah, Putranya itu sekarang sedang asyik bermain basket bersama mereka berdua, begitu juga Brian dan si kembar yang juga ikutan.

Mereka asyik bermain dan bertanding, menghiraukan Doni yang bahkan rela meluangkan waktunya, tapi malah di tinggal sendirian dan hanya bisa memperhatikan mereka.

"Capek hmm?" Tanya Dellon dengan senyum mengejek

"Nggak kok, kita pasti menang"

"Ayo dek, semangat" ujar Kenzo menyemangati Arga dan Arka yang juga sudah tampak kelelahan.

Skor mereka tertinggal jauh, dengan tim Brian yang unggul 15 point. Bagaimana tidak, Kenzo tadi dengan percaya dirinya melawan Brian, Dellon dan Farrel sendirian, tapi karena merasa tidak adil akhirnya Arka dan Arga ikut membantu.

Tapi ternyata, kekuatan dan kekompakan timnya Brian lebih unggul, apalagi Arka yang ternyata masih belajar bermain basket, membuat tim Kenzo tertinggal jauh dan kewalahan.

"Nyerah aja deh, kalian udah kalah" ejek Farrel dengan memantul-mantulkan bola basket itu.

"Nggak ada kata menyerah di kamus gue"

"Yok dek semangat" ujar Kenzo menepuk tangannya memberikan semangat sama adek kembar mereka itu.

Arga dan Arka mengangguk dan mengatur pernafasan mereka, untuk memulai pertandingan lagi.

Selang beberapa menit pertandingan selesai dan tentunya dimenangi oleh Tim Brian.

Kenzo langsung duduk di tengah lapangan itu dengan kakinya yang diselenjorinnya, begitu juga Arga dan Arka.

"Hebat juga kalian" ujar Brian memberikan minuman kepada adek-adeknya itu, dan ikut beristirahatkan tubuhnya di lapangan basket itu, begitu juga Dellon dan Farrel.

"Kita kalah, hebat dimananya?" Ujar Arka mengibas-ibaskan bajunya karena merasa panas.

"Benar loh kalian hebat bisa nandingi kami, dilihat dari tinggi badan dan kekuatan kita lebih unggul dari kalian"

"Tapi kalian berhasil mendekati skornya" ujar Farrel dan diangguki oleh Dellon. Memang skor terakhir mereka tidak berbeda jauh, hanya berbeda 3 angka saja. Mereka juga tidak menduga tadi, apa karena mereka terlalu meremehkan mereka bertiga pikirnya.

"Uhh tentu dong, itu kan hasil usaha kita"

"Walaupun tadi kalian ngejek kita, tapi kita nggak nyerah dan buktiin kalau kita bisa kan"

"Dan hasilnya ya gitu, walaupun tetap kalah tapi kita menikmati permainan ini kok, setidaknya kita udah usaha kan" ujar Kenzo tersenyum, Dellon dan Farrel tertawa pelan mendengar itu dan mengacak-acak rambut Kenzo.

Kenzo Emiliano(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang