Part:13

21.5K 2.1K 157
                                    

Vote and comment juseyo...
....

Kenzo duduk di taman rumah sakit sambil memikirkan perkataan dokter yang memeriksanya tadi.

"Tumor yang ada di otak kamu semakin membesar Kenzo, kalau tidak segera di angkat dia akan menyebar dan menjadi kanker, dimana tingkat kesembuhannya akan semakin sulit dan semakin berbahaya untuk diri kamu sendiri"

"Jadi saya harap kamu masih mau mempertimbangkan melakukan operasi pengangkatan tumor itu"

"Ini untuk kebaikan kamu sendiri" ujar dokter Andra menepuk pelan bahu Kenzo yang diam, begitu juga Brian setelah mendengar perkataan Dokter Andra.

Setelah menebus obatnya, Brian membawa Kenzo ke taman untuk sendirian dan menenangkan dirinya, sedangan dirinya membelikan minuman untuk adeknya itu di minimarket seberang.

Duk

Kenzo tersentak dari lamunannya dan menatap sebuah Bola yang mengenai kakinya, dilihatnya seorang anak kecil yang datang menghampirinya dan mengambil bola itu.

"Maaf kak, Lio nggak sengaja" ujar bocah kecil yang Kenzo kira berumur 12 tahun.

"Gapapa, kamu kok main sendirian, orang tua kamu mana?" Tanya Kenzo celingukan mencari orang tua bocah itu.

"Kata abang, olang tua Lio celai dan meleka ninggalin Lio sama abang beldua" jelas anak kecil yang menyebut namanya Lio.

Kenzo merasa bersalah, apalagi ketika melihat wajah Lio tampak murung.

"Maaf ya, kakak udah bikin Lio sedih" ucap Kenzo mengelus rambut Lio dan kaget melihat rambut anak kecil itu rontok ditangannya.

"Ihh nama Lio bukan Lio, tapi Lio" ujarnya dan dengan santainya mengambil rambutnya ditangan Kenzo dan membuangnya jauh-jauh.

"Rio?" Ralat Kenzo dan diangguki semangat oleh Rio

"Nah itu, Lio" ujarnya membuat Kenzo terkekeh pelan.

"Terus abangnya Rio kemana?" Tanya Kenzo basa basi melihat Rio duduk di sampingnya.

"Abang lagi cali duit buat beli obat Lio"

"Makanya Lio sendilian di sini" ujar Rio dengan senyuman lebarnya menatap anak-anak yang sedang bermain dengan orang tuanya di taman itu.

"Rio nggak sedih lihat mereka?" Tanya Kenzo dan dibalas gelengan oleh Rio.

"Kenapa halus sedih, Lio kan punya abang yang juga sayang banget sama Lio"

"Lio juga akan semangat sembuh dan cepat besal supaya bisa sama abang telus"

"Lio nggak boleh menyelah, abang udah capek nyali uang buat Lio sembuh, Lio nggak mau ninggalin abang sendilian, dia pasti sedih"

"Jadi Lio halus sembuh bial abang nggak sedih" ucap Rio semangat membuat Kenzo diam menatap Rio lekat.

"Emangnya Rio sakit apa?"

"Apa ya, Leu... Leukia...iss susah banget nyebutnya"

"Leukimia?" Tanya Kenzo dan diangguki oleh Rio dengan semangat.

"Nah itu, kakak pintal juga ya telnyata"

"Padahal tadi Lio lihat kakak kayak olang Bego yang bengong sendilian" ujar Rio membuat Kenzo yang tadi kaget mendengar penyakit yang diderita bocah itu, malah semakin kaget mendengar ucapan blak-blakan dan nyeselin dari Rio.

Kenzo menghela nafasnya sabar dan menatap Rio masih saja tersenyum, padahal sekarang dia tidak baik-baik saja.

"Adek" panggil seseorang, membuat mereka berdua langsung melangkah ke sumber suara

Kenzo Emiliano(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang