Chapter 1 : My husband Yoichi

387 26 5
                                    

Suara alaram berhasil membangunkan Haruna dari tidurnya yang lelap, kedua kelopak matanya kemudian mengerjap ketika melihat cahaya terang merambat ke kain tirai kamar mereka. Haruna kemudian mematikan alaram yang berasal dari ponsel pintarnya kemudian dia duduk di pinggir ranjang tidur, tangannya kemudian mengambil ikat rambutnya yang tersimpan di atas nakas dan bersebelahan dengan ponselnya.

Haruna lalu berjalan ke jendela yang masih di tutupi oleh tirai, tangannya kemudian bergerak menggeser dua kain itu ke arah yang berbeda dan itu membuat cahaya matahari langsung menyinari cahayanya tepat di depan wajah cantiknya.

"Duh silaunya".

Tak lama seorang pria yang tertidur ikut terusik oleh cahaya matahari yang menerangi jendela kaca kamarnya begitu saja. Pria yang bestatus sebagai suaminya itu akhirnya bangun dari tidurnya yang lelap, Haruna lalu berjalan menghampiri suaminya yang baru saja duduk di samping tempat tidur mereka kemudian wanita itu naik ke tempat tidur lalu kedua lengannya memeluk pinggang Isagi Yoichi suaminya.

"Selamat pagi suamiku" kemudian Haruna meletakkan dagunya di pundak kanan Yoichi. "Pagi juga istriku" Yoichi lalu mencium lembut pipi Haruna dengan mesranya kemudian Haruna bergiliran mencium pipi suaminya. Mereka berdua lalu turun dari tempat tidur setelah puas bermesraan.

● ● ●

Di dapur, Haruna terlihat sedang sibuk memasak untuk dirinya dan untuk suaminya sedangkan Isagi dia sibuk mengambil beberapa barang yang di perlukan untuk latihan pagi ini. Haruna lalu meletakkan dua telur mata sapi itu di piring putih dekat kompor, kemudian dia meletakkan piring itu d9 atas meja makan yang sudah ada dua mangkuk nasi dan beberapa sepiring lauk. Isagi yang sudah selesai mengemasi barang ke dalam tas ranselnya pun ikut bergabung dengan istrinya untuk menikmati sarapan bersama.

"Kau tidak akan pergi ke mana pun selama aku latihan ?" Tanya Yoichi yang baru selesai mengunyah habis. "Hm, tidak. Mungkin aku hanya akan diam di rumah sambil mengerjakan pekerjaan rumah, dan tugas kuliahnya. Paling aku ke tempat klub hanya untuk pertemuan saja" jelas Haruna, Isagi hanya menanggapinya dengan berkata "oh" lalu dia melahap sarapannya dengan cepat agar tidak terlambat untuk menjalani latihannya.

"Kenapa kau menanyakan hal itu ?" Tanya Haruna, sang adam yang di tanyai sedang sibuk meneguk airnya hingga habis. "Ya... aku ingin ada orang yang menemaniku saat latihan" jawab Yoichi, Haruna terdiam mendengar jawaban suaminya itu hingga pada akhirnya dia menjawab, "tidak bisa tugas kuluahku sedang memanggil, di tambah nanti sore aku harus ke tempat klub untuk sekedar pertemuan" jelasnya. Yoichi sebenarnya keberatan dengan penolakan istrinya, tapi ya mau bagaimana lagi semenjak mereka berdua memutuskan untuk pindah dan tinggal di Jerman. Saat di Jerman Haruna sebenarnya sudah diberi tawaran beasiswa, dan tawaran kesempatan untuk memasuki klub sepak bola wanita di Jerman yang sudah terkenal sama kuatnya dengan klub Bastard Munchen, tempat Yoichi menempuh karirnya saat ini.

Haruna mulai merasa tak tega melihat kekecewaan yang terpasang di wajah Yoichi, entah kenapa Haruna rasanya seperti bukan sedang mengurus suami tapi lebih tepatnya mengurus anak kecil. Hingga akhirnya Haruna berkata begini, "Yoichi. Aku tidak akan bisa ikut menonton latihanmu, tapi bagaimana kalau kita pulang bersama setelah selesai dengan kegiatan klub masing - masing" Yoichi sumringah setelah mendengar usul dari Haruna dia lalu bangkit dari kursinya lalu dia berjalan ke arah istrinya yang masih duduk terdiam sembari memperhatikannya berjalan ke arahnya. Setelah Yoichi berada di samping Haruna dia lalu mencium pipi istrinya yang kedua kalinya, Haruna cujup kaget dengan aksi tiba - tiba yang di berikan oleh suaminya.

"Arigato (terima kasih) ya sudah aku pergi dulu ya. Sampai bertemu nanti sore sayang" ucap Yoichi di ambang pintu dengan bahunya yang sudah membawa tas ranselnya.

Haruna masih terdiam sambil menatap suaminya hingga sesudah pria berusia 20 tahun itu benar - benar pergi, baru dia mengalihkan pandangannya ke bawah. Senyuman manis perlahan terukir di wajahnya dengan di dampingi pipinya yang mengeluarkan semburan rona merah tipis. Tangan kanannya kemudian memegang pipi bagian kiri yang barusan di cium.

"Sepertinya aku tidak menyesal menikahinya" guman Haruna pelan.

Bersambung....

Next chapter : Si cari masalah datang !
_________________________________________

A/N : Cieee yang baper 😁

Marriege Life Isagi Yoichi x Oc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang