Chapter 16 : Hilang

97 13 0
                                    

Yoichi mulai merasakan perasaan yang tidak enak sejak tadi. Entah mengapa ia tiba-tiba merasakan hal yang tidak beres dengan istrinya saat ini, kemudian ia mengambil ponselnya yang berada di saku untuk menelepon Haruna.

"Aku harap dia baik-baik saja" batin Yoichi.

Sementara itu di suatu ruangan yang hanya di terangi oleh lentera yang di letakan di atas meja di sudut ruangan, Haruna terlihat masih belum sadarkan diri. Namun pada akhirnya Haruna perlahan membuka matanya lalu netra kuning madunya melihat ke sekitar yang terlihat begitu asing baginya, "Tempat apa ini ?" Gumamnya.

Saat Haruna ingin menarik tangannya sesuatu tiba-tiba menahan pergelangan tangannya, kemudian dia melihat ke arah tangannya dan mendapati tangan kanannya di ikat. "Ta-Tanganku! Apa yang terjadi, dan tempat apa ini ?", Haruna kembali melihat sekeliling, dan  saat melihat ke dinding ruangan ia terkejut melihat banyak sekali fotonya yang sedang berada di berbagai tempat tak hanya itu fotonya saat sedang tidak berbusana dan di kamar mandi itu semuanya ada.

Haruna mulai berkeringat dingin dan langsung melepas pandangannya dari foto-foto itu, "Apa-apaan ini, si-siapa yang melakukan ini ?".

Kemudian suara pintu terbuka Haruna melihat ke arah pintu dan melihat Kai yang datang dengan membawa kantong plastik di tangannya, "Oh, sayang kau sudah bangun rupanya. Lihat aku membawakan makan malam untukmu" ucap Kai sembari menghampiri wanitanya.

"Menjauh dariku dasar pria brengsek!" Bentak Haruna.

PLAK

Kai menampar pipi Haruna hingga memerah dan Haruna langsung terdiam setelah pipinya di tampar cukup keras, "Sayangku lebih baik kau diam atau aku akan melakukan yang lebih di banding ini" ancam Kai, kemudian dia membuka kantong plastik yang ia bawa."Ini sayang, aku bawakan daging steak setengah matang kesukaanmu" kata Kai sembari membuka kotak yang memperlihatkan daging steak setengah matang yang terlihat menggugah selera.

"Buang itu aku ini sedang berbadan dua, kau mencoba membunuh anak ku hah!" Bentak Haruna.

Mendengar kata "badan dua" senyuman sumringah yang terangkat di bibirnya memudar, "O-oh begitu ya ? Ya sudah amu akan pergi ke luar untuk cari makanan lain" kata Kai dengan senyuman yang di paksakan, dia lalu pergi ke luar ruangan sambil membawa kantong plastiknya.

"Sialan! Gara-gara keparat itu aku tidak bisa memaksanya untuk menikah. Aku harus cari paksa agar bayi yang ada di kandungannya mati" gerutu Kai kemudian ia melangkah pergi menjauhi pintu masuk ruangan tempat ia menyekap Haruna.

Sementara itu di dalam ruangan suara ponsel terdengar berbunyi Haruna mencari asal suara panggilan ponsel miliknya, dia lalu melihat ke rak meja kecil yang ada di sudut ruangan.

"Itu terlalu jauh, tanganku terikat aku harus mencari sesuatu untuk melepas ikatan ini" gumam Haruna lalu dia kembali melihat sekitar untuk mencari sesuatu yang bisa melepas tali yang mengikat tangannya.

● ● ●

Sementara itu Yoichi yang baru saja sampai di depan pintu masuk apartemennya sedang menunggu panggilan telepon dari istrinya, "Ayo Haruna angkat, jangan biarkan aku menumggu di luar. Kan kunci apartemennya ada di kau" gerutu Yoichi.

"Nomor yang anda tuju sedang selingkuh silahkan coba lagi nanti".

Yoichi berdecak kesal kemudian mengakhiri panggilan teleponnya, "Astaga Haru dimana kau ? Jangan membuatku cemas".

Sementara itu Haruna sedang berusaha memotong tali yang mengikat tangannya menggunakan pecahan kaca yang ia temukan di lantai di dekat kakinya, "Ayo kumohon putus aku harus mengangkat telepon". Akhirnya tali yang mengikat pergelangan tangannya terputus.

Haruna langsung menghampiri meja kecil yang ada di sudut ruangan untuk menelepon kembali suaminya, "Ayo angkat" gumam Haruna.

Saat akan menunggu panggilan teleponnya di angkat seseorang merebut ponselnya, Haruna mendongka ke atas dan melihat Kai yang baru saja kembali. "Ka-kau sejak kapan ?".

Setelah Kai memutus hubungan panggilan telepon tangannya lalu meraih rambut panjang Haruan kemudian menjambaknya, "Berani sekali kau melawanku jalang", Kai lalu membawa Haruna kembali ke matras sambil menjambaknya hingga tubuh wanita itu terbanting ke atas matras.

"Padahal aku sudah memperingatkanmu berkali - kali untuk tidak mencari masalah, tapi rupanya kau masih membangkang padaku".

"Bukan aku yang mencari masalah, tapi justru kau yang mencari masalah denganku dan suamiku. Bukankah aku sudah memberitahumu berkali-kali bahwa aku sudah bersuami apalagi sekarang aku sedang mengandung anaknya. Wanita di dunia ini banyak tidak hanya aku, jadi tolong pergi dari sini lalu cari perempuan yang lebih baik di banding aku"

Kai mulai naik pitam dia mengeluarkan cambuk dari saku jaketnya, "Sepertinya aku harus melakukan hal ini lagi kepadamu" ucap Kai sambil merentangkan cambuk di tangannya.

"Ti-tidak singkirkan banda itu daruku-"

PLAK

"Aaaaargh!".

Haruna menjerit saat Kai memukul  pahanya menggunakan cambuk itu.

Sementara itu di sisi Yoichi, pria itu baru saja menemukan kunci cadangan apartemnnya yang di letakan di bawah batu palsu yang di simpan di pot, "Untung aku berhasil menemukannya aku harus ganti baju kemudian ke kantor polisi agar mudah mencaru Haru. Perasaanku mulai tak enak soalnya" ucap Yoichi.

Youchi kemudian membuka pintu masuk apartemen menggunakan kunci cadangan itu.
.
.
.
.
Setelah berganti pakaian Yoichi keluar dari apartemen dia mengunci apartemen itu kemudian segera pergi ke kantor polisi untuk melaporkan hilangnya Haruna.

Di sisi lain Haruna sedang makan dengan di suapi oleh Kai, sebenarnya Haruna merasa jijik tapi jika dia menolak makan ia akan kembali di siksa oleh pria gila di hadapannya.

"Bagaimana makanannya sayang enak kan ? Ah iya aku lupa membeli minuman aku keluar dulu untuk beli minuman ya sayang" Kai lalu melenggang pergi meninggalkan Haruna sendirian lagi.

Mata Haruna yang terlihat kosong melihat langit malam yang berada di jendela dekatnya, perlahan Haruna menangis dan kelamaan air matanya keluar makin deras.

"Se-seseorang tolong aku".

Berasambung....

Next Chapter: Di temukan.

Marriege Life Isagi Yoichi x Oc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang