Sebentar lagi kuliah Haruna di semester satu akan segera berakhir dia mukai menyibukan diri untuk mulai belajar agar nanti saat sidang skripsi Haruna tidak akan mengalami yang namanya stress. Gadis itu kini terlihat sedang sibuk sendiri dengan laptopnya di ruang tengah, sambil di temani dengan segelas kopi espresso.
Saking sibuknya ia gadis itu bahkan sampai tidak sadar dengan kepulangan suaminya dari latihan. Yoichi yang melihat istrinya masih sibuk dengan laptopnya pun membuka sepatunya kemudian meletakannya di rak sepatu yang ada di samping. Pria bernetra biru tua itu kemudian berjalan ke ruang tamu, Yoichi menyimpan tasnya di kursi sebelah sofa yang di duduki Haruna lalu dia duduk di samping istrinya.
Yoichi mendekatkan tubuhnya ke sisi kanan tubuh istrinya kemudian kepalanya ia letakan di pundak Haruna. "Aku pulang lho sayang. Apa kau tidak mau memberi suami tercintamu ini sebuah pelukan, dan ciuman selamat datang hm ?" Tanya Yoichi dengan nada yang manja.
Sayangnya Haruna tidak merespon perkataan Yoichi, dia terlalu sibuk dengan skripsinya. Yoichi mulai jengkel dengan Haruna yang mengabaikan kemudian munculah sebuah ide di benaknya yang pastinya akan membuat Haruna mulai memperhatikan. Yoichi mendekatkan tangannya ke paha istrinya kemudian dengan tanpa dosa tangan nakalnya mulai merabanya dengan sensual.
Haruna mulai merasa risih dengan tangan suaminya itu kemudian Yoichi mendekatkan bibirnya ke leher istrinya yang putih, dan mulus. Lalu secara tiba-tiba Yoichi mencium leher istrinya itu yang membuat sang dara sedikit terperanjat.
Haruna berhenti mengetik kalimat yang ada di layar laptopnya, tangannya memegang leher yang baru saja di cium tadi. Kemudian dia sedikit menjauh dari jarak tempat duduk Yoichi, "Apa-apaan kau!?" Ucap Haruna dengan wajahnya yang sudah merona seperti tomat yang segar.
"Salah kau sendiri tidak mau menanggapi ucapanku" kata Yoichi sembari melipat kedua tangannya di depan dada.
"Tolong jangan ganggu aku. Aku sedang mempersiapkan skripsi untuk di sidang nanti" kata Haruna sambil meletakannya di atas meja.
Haruna kemudian pergi ke dapur untuk membuat makan malam. Yoichi kemudian menghampiri istrinya, dia kemudian memeluk Haruna dari belakang. "Kau belum memberikanku ciuman selamat datang lho sayang" rayu Yoichi.
Haruna yang masih kesal dengan perbuatan suaminya tadi masih diam sambil memotong wortel, dan lobak. Tangan kanan Yoichi meraih tangan Haruna yang sedang memotong lobak dengan pisau, Haruna berhenti memotong lalu melihat ke arah suaminya.
"Yoichi jangan ganggu aku, aku sedang memasak" ucap Haruna dengan kesal.
"Berikan aku ciuman selamat datang setelah itu aku akan berhenti mengganggumu" katanya.
Haruna menghela nafasnya dia meletakan pisau yang ia pegang di atas talenan lalu Haruna mendekatkan wajahnya ke sisi kanan pipi Yoichi. Gadis itu kemudian mencium pipi suaminya itu setelah mencium pipi suaminya Haruna menjauhkan wajahnya yang sudah merona.
"Kau sudah puas sekarang ?" Tanya Haruna dengan malu-malu.
Yoichi terkekeh melihat tingkah istrinya yang menggemaskan. "Terimakasih sayang" ucap Yoichi.
● ● ●
Keesokan harinya Haruna masih sama saja, dia masih sibuk dengan laptopnya. Yoichi yang duduk di hadapan Haruna sambil menyantap sarapannya merasa risih dengan istrinya yang sibuk dengan laptopnya tanpa menyentuh sarapannya sedikit pun.
"Haru. Sebaiknya makan dulu sarapanmu, masalah skripsi kan bisa di urus nanti" kata Yoichi setelah meminum jus apelnya.
"Iya aku tahu. Tapi ini harus selesai atau aku tidak akan lulus" ucap Haruna.
Yoichi hanya bisa menghela nafasnya melihat istrinya yang begitu keras kepala saat di beritahu. Yoichi segera menghabiskan roti isinya, dan setelah habis dia mengambil tas ranselnya yang di letakan di kursi sampingnya. Dia lalu berjalan ke arah Haruna yang masih sibuk dengan laptopnya.
"Aku berangkat dulu ya" ucap Youchi kemudia dia mencium pipi Haruna.
"Iya hati-hati, jangan sampai ada barang yang tertinggal" kata Haruna.
Yoichi kemudian berjalan ke arah pintu depan dia mengambil sepatunya yang di letakan di atas rak lalu memakainya. Kemudian dia membuka pintu depan, dan mulai pergi ke tempat latihan.
.
.
.
.
Sesampainya di tempat latihan Yoichi di hampiri oleh Ness, tanpa di tanya pun ia sudah tahu kalau badut ini ingin mencari masalah dengannya."Wah wah! Lihatlah si badut lapangan ini rupanya sudah menikah dengan gadis yang masih berumur 19 tahun. Aku tidak menyangka ternyata kau ini seorang pedofil ya" ejek Ness.
Yoichi sebenarnya merasa kesal dengan ejekan yang di lontarkan oleh Ness, namun dia berusaha untuk menahan emosinya itu. Dengan cueknya Yoichi berjalan melewati Ness yang masih berdiri di sana untuk menanggapi ejekannya, tapi sepertinya Ness kurang beruntung hari ini karena mangsanya tidak memperdulikannya sama sekali.
Kemudian Ness mengeluarkan ejekan yang membuat Youchi hampir ingin meninjunya. "Aku tak menyangka si jalang itu mau menikah dengan badut lapangan sepertimu" kata Ness lagi.
Yoichi mulai geram dia lalu menghentikan langkahnya kemudian berbalik melihat ke arah Ness dengan penuh amarah. "Beraninya kau-"
"Ternyata si badut ini masih bisa bersikap kurang hajar ya ? Kau itu jarang di ajarin menghormati perempuan atau gimana sih ?" Ucap suara perempuan tersebut.
Yoichi, dan Ness kemudian beralih melihat ke arah sinpemili suara. Saat di lihat rupanya itu Gabela anak perempuannya Noel Noa, entah apa yang sedang dia lakukan di sini.
"Dasar bocah! Jangan mentang-mentang kau anak dari mantan striker no.1 di dunia kau bisa ikut campur sesuka hati!" Ucap Ness sambil berjalan mendekati Gabela.
"Aku mungkin hanya seorang bocah. Tapi setidaknya aku lebih bisa menjaga sikap, dan ucapanku. Aku heran denganmu Alexis Ness, umurmu itu jauh lebih tua dariku tapi sikapmu itu seperti anak sd yang memancing lawannya untuk tauran tanpa alasan yang jelas. Bahkan kau masih memelihara mulut kotormu yang bau sampah itu" ujar Gabela panjang lebar.
Ness mulai geram setelah mendengar ucapan seorang anak dari sepasang mantan pesepak bola no.1 di dunia. Pria itu ingin menghajar gadis kecil yang ada di hadapannya, tapi dia sadar kalau Gabela itu masih bocah. Tidak mungkinkan Alexis Ness menghajar seorang anak kecil, di tambah anak kecil ini adalah seorang gadis. Ness akhirnya memilih untuk pergi dari sana meninggalkan Gabela, dan Yoichi berdua.
Yoichi kemudian menghampiri Gabela yang akan melangkah pergi "Gabela!" Panggil Yoichi sembari menghampiri gadis itu.
Gabela menghentikan langkahnya kemudian berbalik, dan melihat ke arah Yoichi yang sudah berhenti di hadapannya. "Terimakasih ya sudah mau menolingku tadi. Jujur sebenarnya aku sudah muak menghadapi Ness" ucap Yoichi.
"Ya bukan masalah" kata Gabela singkat kemudian dia pergi ke tempat ruang ganti wanita untuk segera berganti baju untuk latihan.
"Ah! Ya ampun. Aku lupa untuk menanyakan soal yang di katakan Haruna saat di taman waktu itu" ucap Yoichi.
● ● ●
Sementara itu di sisi Haruna dia saat ini sedang berada di kantin kampusnya. Haruna telihat sedang sibuk mengetik skripsi di laptopnya sambil di temani oleh segelas jus lemon. Kemudian ponsel yang dia letakan di sebelah gelas berisi jus lemon bergetar, Haruna berhenti mengetik lalu meraih ponselnya.
Saat di lihat rupanya itu nontifikasi pesan dari suaminya. Haruna kemudian membuka aplikasi percakapan, saat di buka Yoichi mengajaknya untuk makan di luar setelah dia latihan. Namun Haruna menolaknya lalu dia mengirimkan pesan balasannya kepada Yoichi.
Setelah itu dia kembali mengetik skripsi.
Yoichi yang sedang berada di pinggir lapangan menatap isi pesan balasan yang di berikan Haruna. "Sepertinya dia sangat sibuk sampai tidak bisa meluangkan waktu" gumamnya.
Bersambung....
Next Chapter : Tidak lanjut kuliah, dan loncat ke karir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriege Life Isagi Yoichi x Oc
RomanceBagaimana rasanya saat masih berada di bangku universitas, dan masih berusia 19 tahun. Tiba - tiba sudah di hadapkan dengan sebuah perjodohan mendadak yang di buat oleh orang tua, Haruna sebenarnya keberatan dengan keputusan orang tuanya. Di tambah...