Chapter 9 : Tidak lanjut kuliah, dan loncat ke karier

129 16 8
                                    

Beberapa bulan kemudian Haruna berhasil lulus di semester pertama setelah mati-matian membuat skripsi yang susahnya minta ampun, dan di tolak berkali-kali oleh dosen killer.

Setelah mendengar kelulusan Haruna Yoichi turut senang di tambah istrinya itu mendapat gelar terbaik dari kampusnya. Yoichi langsung memberi tahu orangtuanya, dan mertuanya mereka juga senang setelah mendengar kabar membahagiakan itu.

Sekarang Yoichi, dan Haruna sedang berada di café bersama anggota bastard münchen yang lain, mereka berada di sana tentu untuk makan bersama sekaligus untuk merayakan kelulusan Haruna.

"Selamat atas kelulusanmu Haru-chan" ucap Ikura.

"Mm arigato Ikura-san" kata Haruna sambil tersenyum tipis.

"Kalau boleh tahu kau kuliah dimana, dan masuk jurusan apa ?" Tanya Yukimiya setelah meneguk minumannya.

"Aku kuliah di kampus Technische Universit, di jurusan ilmu olahraga"jawab Haruna sambil melihat ke arah Yukimiya.

"Kau kuliah di situ ? Wah! Kau hebat ya. Ku dengar itu universitas favorit di daerah ini" kata Yukimiya.

Kurona yang duduk di sebelah Isagi kemudian ikut bertanya kepada Haruna, "Haruna-san. Apa nanti kau akan lanjut ke kuliah ke semester 2 ?" Tanyanya.

"Nnng... sepeetinya tidak" jawab Haruna.

Semua yang mendengar jawaban Haruna begitu terkejut termasuk Yoichi.

"Hah! Kenapa begitu ?" Tanya Yoichi.

"Karena aku ingin fokus ke karirku sebagai atlet sepak bola. Aku juga ingin berusaha memenangkan women world cup di tahun 2027 nanti, dan memenangkan penghargaan ballo d'or" ucap Haru kemudian dia menyendok kue pai labu lalu memasukannya ke dalam mulut.

Yoichi membulatkan netra biru tuanya setelah mendengar seluruh ucapan istrinya.

"Wah hebat! Itu yang aku suka darimu Haru-san, sifat berambisimu itu tidak pernah memudar mssih sama seperti saat kau berada di Red Lock" kata Ikura.

"Pantas saja Isagi mau jadi suamimu, ternyata istrinya sama berambisinya seperti suaminya" ucap Hiyori.

Yoichi sebenarnya merasa sangat senang dan bangga dengan istrinya yang tetap mau meneruskan karirnya hingga mencapai target. Tapi, apakah Ayah mertuanya mengizinkan istrinya untuk berhenti kuliah ? Mengingat Ayahnya Haruna adalah tipe orang yang sangat tegas mendidik anak-anaknya jika sudah menyangkut dengan pendidikan.

● ● ●

Setelah acara makan-makan tadi. Yoichi dan Haruna kini berada di dalam mobil menuju apartemen mereka, Haruna kemudian melirik suaminya yang sedang menyerir dengan air muka khawatir. Haruna mulai keheranan dengan suaminya lalu menegurnya.

"Yoichi. Wajahmu seperti sedang khawatir, apa yang kau khawatirkan ?" Tanya Haruna.

Yoichi sedikit kaget dengan suara Haruna yang tiba-tiba menyadarkan lamunannya, dia sedikit melirik ke arah Haruna lalu kembali fokus melihat ke arah depan.

"Haruna. Apa kau yakin ingin berhenti kuliah ?" Tanya Yoichi.

"Iya. Memangnya kenapa ?" Tanya Haruna balik.

Yoichi menghela nafasnya kemudian berkata, "Masalahnya apa Ayahmu setuju dengan keputusan yang kau buat ? Kau tahu sendirikan Ayahmu seperti apa" ucap Yoichi.

Haruna terdiam setelah mendengar ucapan suaminya, benar juga apa yang di katakan Yoichi Ayahnya adalah orang yang sangat tegas terhadap pendidikan anaknya. Dia tidak bisa membayangkan seperti apa respon Ayhnya setelah mendengar bahwa putrinya memutuskan untuk fokus ke karir dari pada pendidikan.

Setelah menempuh perjalanan lumayan panjang akhirnya mereka sampai di apartemen mereka. Saat keduanya baru keluar dari dalam lift, ponsel Haruna tiba-tiba berbunyi. Haruna mengeluarkan ponselnya dari dalam saku lalu saat di lihat rupanya ada nontifikasi pesan dari Ayahnya ketika ia memeriksa isi pesannya di situ terlihat isi pesan Ayahnya mengatakan bahwa Ayah dan Ibunya akan ke Jerman untuk mengunjungi mereka.

"Otousan dan Okasan akan ke sini" ucap Haruna.

Yoichi yang baru selesai membuka pintu apartemen melihat ke istrinya, "Oh ya ? Kapan mereka akan ke sini ?" Tanyanya.

"Di pesannya mereka akan ke sini lima hari lagi" jawab Haruna.

● ● ●

Lima hari kemudian orangtua Haruna datang berkunjung ke apartemen putri dan menantu mereka. Keduanya sedang duduk di sofa yang ada di ruang tamu, dan Yoichi juga ikut duduk di kursi yang ada di ruang tamu sedangkan Haruna sedang menyiapkan teh dan beberapa kudapan.

"Bagaimana kabar kalian ?" Tanya Ibunya Haruna.

"Kami berdua sehat-sehat saja di sini" jawab Yoichi.

Haruna kemudian datang dengan membawa nampam yang dua cangkir berisi air teh dan sepiring biskuit.

"Ini silahkan di nikmati" ucap Haruna sambil meletakan dua cangkir teh dan sepiring biskuit wortel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini silahkan di nikmati" ucap Haruna sambil meletakan dua cangkir teh dan sepiring biskuit wortel.

Kedua orangtua Haruna menyesap secangkir teh yang di berikan oleh putrinya.

Setela meneguk air teh Ayah dari Haruna kemudian berkata, "Setelah lulus semester pertama kau akan lanjut ke semester 2 kan ?" Tanya Ayahnya.

Haruna duduk di kursi yang ada di sebelah kiri sofa yang sedang di duduki oleh kedua orangtuanya kemudian berkata, "Begini Otousa. Aku... memutuskan untuk tidak lanjut kuliah dan memilih fokus ke karirku" jawab Haruna dengan sedikit takut.

Sang Ayah langsung mengkerutkan dua alisnya, "Tidak! Otousan tidak setuju, pokoknya kau harus lanjut kuliah ke semester berikutnya dan jangan memikirkan karir dulu!" Ucap Ayahnya dengan tegas.

Haruna merasa hatinya tersayat setelah mendengar ucapan Ayahnya lalu sang Ibu menyentuh pundak suaminya.

"Anata. Kau tidak bisa seperti itu, biarkan Haruna tidak melanjutkan kuliahnya dan biarkan dia untuk mulai fokus ke karirnya" ucap wanita paruh baya itu.

"Haruko. Memangnya kau mau anak kita sepertimu yang putus kuliah hanya karena karir ?" Tanya Genkei.

"Otousan tolong. Biarkan aku fokus pada karirku, aku ingin menjadi pesepak bola hebat untuk melajutkan mimpi Haruo-niisan" ucap Haruna.

Yoichi yang mendengar istrinya memohon kepada kedua orangtuanya dengan membawa nama mendiang kakaknya pun akhirnya ikut memohon pada Ayah mertuanya.

"Otousan. Karena keputusan Haruna sudah mantap maka aku pun ikut meminta agar Haruna di beri izin untuk mulai fokus pada karirnya. Karena selain ia harus menjadi pesepak bola wanita, lagipula ia juga harus melanjutkan impian mendiang kakaknya" ucap Yoichi panjang lebar.

Mendengar nama mendiang anak sulungnya di bawa Genkei terdiam dia kemudian menarik nafasnya lalu berkata, "Baiklah Otousan akan mengizinkanmu. Tapi dengan syarat kau tidak boleh melakukannya dengan setengah-setengah" ucapnya.

Haruna merasa lega sekaligus merasa senang dengan Ayahnya yang akhirnya mau merestuinya untuk mulai fokus terhadap karirnya. Yoichi pun turut senang karena Ayah mertuanya akhirnya mau membiarkan putrinya untuk tidak melanjutkan kuliahnya ke semester 2, dan mulai fokus menempuh karirnya.

Bersambung...

Next Chapter: Sudah siap

Marriege Life Isagi Yoichi x Oc Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang