Hari ini banyak banget notif masuk. Banyak pembaca baruuu 🥳🥳🥳 hallooo kaliaaan 👋🏻👋🏻👋🏻 semoga betah yaaa
Alhamdulillah, Ya Allah ... 🤧🤧
Yuk lebih banyak lagi yuuuk... ajakin temen² kalian untuk baca Afkar Aina juga yaaa biar rameee 🥳🥳
Oke, selamat membaca!
.
.
.Sepuluh hari kepergian Mbah Nyai, dengan dibayari tiket oleh Karin, Tyas dan Indri kembali terbang ke Jogja di sela-sela cuti kuliah mereka.
Ketiga gadis itu mengajak Aina keluar jalan-jalan untuk sedikit mengalihkan kesedihan, tentu saja sudah dengan izin Afkar.
Sembari mendorong troli mengelilingi supermarket, keempat gadis itu bercengkerama ala kadarnya.
"Lo rencana masuk kuliah kapan, Na?" tanya Indri setelah memasukkan beberapa bungkus mi instan pedas ke dalam troli.
Aina tidak langsung menjawab, gadis itu menghela napas panjang. "Aku masih pengen di sini."
Tyas, Karin dan Indri saling berpandangan.
"Gini loh, Na. Lo tau sendiri kan, kalo kuliah kita bukan yang sekedar baca teori langsung paham? Butuh terjun lapangan, penelitian ... lo?"
"Aku tau. Lagipula udah terlanjur ketinggalan banyak, kan? Udah hampir sebulan aku gak masuk. Terlalu banyak yang harus dikejar."
"Terus?"
"Semester ini aku mau cuti aja."
"WHAT?! Cu- cuti gimana nih maksudnya?"
"Mm, masuk semester depan."
"Yaudah, kalo gitu kita ikutan mogok satu semester aja biar tetep bisa lulus bareng." seloroh Indri santai, disetujui oleh Tyas dan Karin.
Aina yang tidak habis pikir pun segera mencegah niat ketiga sahabatnya. "Gak boleh! Kalian harus tetep rajin masuk. Harus lulus tepat waktu."
"Leader kita itu lo. Kalo lo lulus dua setengah tahun, kita ikut. Lo lulus tiga tahun, kita juga tiga tahun. Tapi kalo lo lulus lima tahun, selesai pertemanan kita."
Aina terkekeh geli mendengar ucapan sembarangan Indri. Tyas dan Karin hanya geleng-geleng kepala.
"Udah, kita bahas itu nanti lagi." kata Karin. "Na, lo kayaknya butuh ini deh," sambungnya ketika melihat kacang panjang dalam kemasan.
Aina cengo, "buat apa?"
"Ck, sok gak tau lo," Karin tanpa pikir panjang, mengambil lima kotak sayuran tersebut.
"Kok banyak banget? Buat apa sih, Rin?" Tyas juga tidak paham.
"Lo gak paham, Yas. Intinya ini bagus banget buat Aina. Biar Afkar makin cinta." jelas Karin.
Indri cekikikan geli, "kacang panjang mengandung fitoestrogen yang memiliki efek proliteratif. Berfungsi untuk memperbe- hmmph!"
"Indri! Karin! Jijay banget sih otak kalian!"
Aina kesal sekaligus malu. Gadis itu melepas bekapannya dari mulut Indri, lalu berjalan cepat entah ke mana, yang penting bisa menghindar dari godaan teman-temannya.
🔬🔬🔬
Lelah berbelanja dan mengerjai Aina, keempat gadis itu memutuskan untuk mengisi perut di kafe dekat universitas.
Kafe yang dulu sering mereka kunjungi ketika mengerjakan tugas atau sekedar nongki ala anak muda. Nostalgia ceritanya.
Sedang asik makan, tiba-tiba ponsel Indri berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Yours!
Fiksi Remaja[TAMAT. PART LENGKAP] Dari sekian banyak gadis yang takut menikah karena kepercayaannya akan cinta telah dikecewakan oleh ayahya sendiri, beberapa justru enggan menikah karena khawatir tidak bisa menemukan cinta setulus cinta ayahnya. Dan Aina ada d...