Sudah berapa juz tilawah hari ini? Semangat, ya😍
.
.
."Ummi, Ummi? Ummi?"
Ummi Nihaya heran mendengar panggilan bernada tak biasa dari putra semata wayangnya.
"Ono opo tho, Le?" Abi Ilyas pun heran.
"Ummi."
"Apa, Afkar?"
"Afkar bukan bermaksud menyuruh Ummi."
Ummi Nihaya mengangkat sebelah alis, menunggu lanjutan kalimat Afkar.
"Ini," Afkar memberi Ummi Nihaya kantung plastik berisi tiga cup susu kedelai. "Minta tolong."
"Ummi gak paham kamu ngomong apa."
"Aina, Ummi."
"Kenapa sama Aina?"
"Aina suka susu kedelai."
"Afkar, Afkar." Abi Ilyas geleng-geleng kepala.
"Ummi, Afkar minta tolong ini antar ke Aina. Aina suka susu kedelai, tadi di jalan ada, Afkar belikan untuk Aina." ucap Abi Ilyas memberi contoh.
"Bisa tidak, bilang begitu?" tanyanya.
Afkar menggeleng kaku, dia tidak bisa. Sungguh tidak bisa. Kalimat itu terlalu panjang untuknya.
"Kamu kasih saja ke Kang Umar. Aina tidak di pondok."
"Lalu?"
"Aina pergi ke tempat temannya. Siapa, Bi, namanya? Karin? Ah, iya Karin."
"Menginap?"
Ummi Nihaya mengangguk.
"Ummi Izinkan?"
Ummi Nihaya mengangguk lagi.
"Ummi, kenapa diizinkan?"
"Sudah, tidak apa. Istrimu juga tidak akan hilang diambil orang. Kasihan dia di sini cuma sama Tyas, kalau sama temannya yang lain kan bisa lebih ramai. Aina juga tidak rindu ayahnya di Jogja."
"Kenapa tidak mereka saja yang menginap di sini?"
"Kamu nyalahin Ummi?"
Afkar langsung bungkam, tidak berani membantah lagi.
"Afkar, Aina sebentar lagi masuk kuliah. Jangan terlalu dikekang. Kamu sendiri yang bersedia pernikahan ini disembunyikan, jadi kamu juga harus sabar."
"Wanita tinggal bicara enak, coba jadi pria."
"Abi!" Ummi Nihaya melirik sang suami. "Abi diam kalau tidak mau Ummi kunci di luar kamar."
"Afkar pamit, assalamualaikum."
"Waalaikumussalam. Ke mana, Kar?" tanya Abi Ilyas.
"Cari istri." balas Afkar sambil lalu.
"Bi, istri yang Afkar maksud Aina kan, bukan istri baru?"
"Istighfar, Ummi."
🔬🔬🔬
"Kang Umar."
"Pripun, Gus?"
"Istri saya ada buat IGS, tidak?"
Umar mengecek ponselnya, tepatnya di pembaruan story instagram Aina.
"Ada, Gus." ucap Umar setelah melihat story Aina yang menampilkan pohon mangga, dua jam yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Yours!
Teen Fiction[TAMAT. PART LENGKAP] Dari sekian banyak gadis yang takut menikah karena kepercayaannya akan cinta telah dikecewakan oleh ayahya sendiri, beberapa justru enggan menikah karena khawatir tidak bisa menemukan cinta setulus cinta ayahnya. Dan Aina ada d...