06 || Makian Shaka

3.8K 410 211
                                    


Keesokan harinya, Ashila kembali bersekolah, ia diantar oleh Agash, dan kehadirannya membuat teman-temannya begitu senang, dan menanyai banyak hal padanya, kecuali Kael yang blum tiba di sekolah.

Sena memeluk Ashila dengan erat, "lain kali kalau sakit bilang, jangan gak ada kabar kayak gitu, kita juga bingung mau jengukin tapi gak dibolehin kak Agash."

"Ada masalah di rumah, jadi kak Agash larang siapa pun buat dateng."

Sena melepaskan pelukannya, "tapi lo udah baik-baik aja kan?"

"Iya, gue baik-baik aja," sahut Ashila sambil tersenyum kecil, ia beralih menatap Zearka yang sejak tadi duduk di kursi lain sambil memandangnya.

"Kenapa kamu liatin aku kayak gitu?" Tanya Ashila.

"Dia marah-marah terus, dia kangen sama lo," Sena yang menyahut sambil tertawa, dan Zearka tak mengatakan apa pun.

"Ngomong-ngomong kalian serius gak jadi nonton?" Tanya Ashila sambil menatap Shaka dan Nazell secara bergantian.

"Enggak, udah gue jual tiketnya, sebagai gantinya dia jalan sama gue selama 7 hari 7 malem," sahut Shaka sambil tersenyum lebar, namun Nazell memukul bahunya dengan keras.

"Gue gak bilang kayak gitu!" Protes Nazell.

"Dua hari doang jalan gak kerasa, harus 7 hari 7 malem, sebagai ganti karena lo udah nolak ajakan gue buat nonton!"

"Gak jelas ish!"

"Kalian kalau berdua aja suka berantem juga?" Tanya Sena dengan tatapan malas.

"Enggak, dia suka manja-manjaan sama gue, terus dia suka mau dici—aahhkk iya iya gue becandaaaa! Arghh sakit!" Pekik Shaka di akhir kalimat saat Nazell mencubit pinggangnya dengan keras.

Sena menghela napas lirih, "gak kaget lagi kalau kalian beneran di jodoh."

"Jangan ngomong sembarangan!" Bentak Nazell yang terlihat kesal, namun Sena hanya memutar bola matanya malas.

"Kael!" Panggil Sena saat melihat Kael yang baru saja tiba di kelas, dan Kael tersenyum saat melihat kehadiran Ashila, namun Ashila malah memalingkan wajahnya.

"Aku belum sarapan, temenin," ujar Ashila sambil beranjak dari kursi dan menarik tangan Zearka untuk pergi dari kelas.

"Udah gue duga, lo berdua ada masalah," celetuk Sena seolah tau segalanya.

"Gak ada, ngomong-ngomong Ashila baik-baik aja?" Balas Kael sambil duduk di kursinya.

"Baik, dia bilang sempet ada masalah di rumahnya, jadi kita gak boleh jenguk," sahut Sena, dan Kael mengangguk kecil.

Shaka, Sena, dan Nazell saling melirik sejenak, sungguh Kael benar-benar berbeda, tak ada gurauan yang selalu ia lontarkan setiap hari, bahkan candaannya benar-benar berkurang dalam sebulan terakhir ini.

Entah apa yang terjadi, namun Kael selalu menjawab bahwa dirinya baik-baik saja.

**

Jam istirahat tiba, Ashila meminta Zearka untuk menemaninya makan di dalam kelas, mengingat Agash mengirim makanan ke sekolahnya, sementara yang lain makan di kantin.

"Tumbenan kak Agash kirim kamu makanan gini," gumam Zearka sambil memakan potongan daging sapi.

"Gak tau, agak males sih makannya, tapi nanti kamu ngadu kalau makanannya dibuang."

"Ngomong-ngomong, kamu serius baik-baik aja? Aku gak maksa kamu buat cerita, tapi aku sedikit penasaran, dan mungkin aku bisa tenangin kamu kalau emang masalahnya lumayan besar di rumah."

Truth or Dare || Toxic Relationship + Lee Haechan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang