Vote chapter sebelumnya juga ya.. ❤️
Tanpa sepengatahuan Kael, Ashila nekat meminta bertemu dengan Zearka di taman kota, sebab ia sungguhan merindukan Zearka hingga rasanya kesal dan ingin menangis.
Sekitar 30 menit menunggu, Ashila dibuat berdebar saat melihat kehadiran Zearka, berusaha menahan diri untuk tidak memeluk laki-laki yang masih menempati posisi tertinggi di hatinya.
Ashila mencengkram tasnya saat Zearka melirik perutnya yang besar, ia sudah tak bisa untuk menutupinya lagi.
Zearka pun duduk di sampingnya dengan tatapan lurus ke depan, tak ada senyum dan tatapan ramah dari mata Zearka, hanya raut wajah dingin yang membuat Ashila sedih.
"Gimana kabar kamu, Ze?" Tanya Ashila.
"Gak pernah baik-baik aja."
Ashila terdiam sejenak, nampaknya Zearka tak memiliki sedikit kalimat pun untuk ditanyakan padanya.
Ashila melirik jam di tangannya, ia takut Kael tiba-tiba pulang, jadi ia harus menyelesaikannya dengan cepat.
"Bulan depan aku lahiran."
"Hm, semoga lancar," gumam Zearka sambil tersenyum kecil, senyuman yang menyorotkan ketidakrelaan, ia jelas sekali belum bisa merelakan Ashila untuk Kael. Semua ucapannya hanya semata agar ia bisa melupakan Ashila, namun nyatanya tidak bisa.
"Aku bakal tinggalin Kael dan babynya, tolong terima aku lagi, Zearka. Aku gak bisa hidup tanpa kamu."
Ucapan Ashila membuat Zearka terkejut dalam diam, hingga empat bulan berlalu tak bertemu, ternyata Ashila terus berharap padanya, padahal Ashila sudah menikah dengan Kael sejak tiga bulan yang lalu.
"Kamu gila?" Tanya Zearka dengan suara pelan.
"Aku udah berusaha buat nerima Kael, tapi gak bisa, aku gak bisa mencintai Kael, aku cuma pengen kamu," lirih Ashila dengan air mata yang mulai menetes.
"Kamu sadar kalau ucapan kamu itu keterluan?"
"Iya aku, tau. Aku keterlaluan, aku egois, tapi sampai kapan aku harus nerima semua paksaan ini? Aku udah berusaha nahan diri buat gak tinggalin Kael, aku udah berusaha buat nerima dia, tapi sampai detik ini aku gak bisa. A-aku juga kesakitan, aku kepikiran setiap hari, aku gak ngerasa bahagia sama Kael."
Zearka terdiam dengan tatapan tidak percaya, seolah ia begitu marah dengan ucapan yang Ashila lontarakan.
Ashila menangis tersedu-sedu dengan kedua tangan yang mencengkram tasnya sendiri, ia nampak berusaha untuk tidak menangis, namun sulit.
"Tolong aku, Zear.. aku cuma pengen sama kamu, a-aku tau ini bakal nyakitin hati Kael, dan sejak awal aku udah bilang kalau sesuatu yang dipaksain gak akan bisa berjalan lancar, tapi Kael gak mau dengar. Dia pikir aku bahagia hidup sama dia, nyatanya enggak, sebaik apa pun perlakuan dia sama aku, aku cuma pengen sama kamu," lanjut Ashila di sela tangisannya.
"M-maaf, aku udah kacauin semuanya, aku nyesel.." Ashila memukul pahanya sendiri saat rasa sakit di dadanya begitu terasa.
Namun Zearka dengan cepat menggenggam tangannya hingga pukulan itu terhenti, "belajar tanggung jawab tentang hal sekecil apa pun, Ashila. Walau sakit kamu harus tetap jalanin, karena kamu sendiri yang pilih jalan kayak gini."
![](https://img.wattpad.com/cover/342024505-288-k396360.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Truth or Dare || Toxic Relationship + Lee Haechan ✔️
Romance[18+] [SELESAI] Semua karena Truth or Dare yang mereka mainkan, Kael memilih meminum bir ketimbang menjawab pertanyaan kejujuran dari temannya. "Truth or Dare, Hakkael?" Tanya Sena. "Truth." "Payah!" Ejek Shaka, namun Kael nampak tak peduli. "Seben...