21 || Tunggu sebentar lagi

3.2K 395 299
                                    

Chapter sebelumnya salah ya, maaf salah ngepublish. 🙈

**

Kael menemani ibunya di rumah sakit sejak pagi, ia tak menceritakan masalahnya dengan Ashila kepada ibunya, ia tidak mau ibunya khawatir dan kepikiran, mengingat kondisi ibunya sangat memprihatinkan saat ini.

Setelah menemani ibunya, Kael mengunjungi makam ayahnya, dan berakhir berdiri bersandar pada mobilnya, menghadap danau yang yang terlihat luas, menunggu Zearka untuk datang.

Sebab banyak sekali yang harus ia katakan pada Zearka, ia pun menoleh saat mendengar suara deru mesin mobil yang mendekat, terlihat Zearka yang datang dan menghampirinya.

Keduanya pun memalingkan wajahnya untuk memandang danau, saling menatap hanya akan menyulut emosinya.

Hening untuk beberapa detik, sampai akhirnya Kael menghela napas lirih, "gue tau lo sayang banget sama Ashila, tapi harusnya lo tau mana yang harus lo pertahanin dan mana yang harus lo lepasin."

"Lo minta gue buat lepasin Ashila?"

"Tanpa gue minta pun harusnya lo tau diri buat lakuin itu."

"Bukannya lo yang harus lepasin Ashila?"

Kael menoleh untuk menatap Zearka, "kenapa gue harus lepasin apa yang udah jadi milik gue?"

"Harusnya lo sadar, El. Ashila gak ada rasa sama lo, mau sampe kapan lo nyakitin diri sendiri buat pertahanin Ashila?"

"Seandainya lo gak ladenin Ashila, dia gak akan berniat buat cerai sama gue, lo harus tau diri buat gak deketin istri temen lo sendiri!"

"Gue udah berusaha relain Ashila buat lo, tapi gak bisa. Gue sama Ashila masih saling cinta, lo harus sadar diri buat ngalah! Jangan jadiin Evan sebagai alasan buat pertahanin pernikahan lo sama Ashila."

Kael tak mampu untuk berkata-kata lagi, ia kembali memandang ke depan sana.

"Lo pernah bilang sama Ashila, kalau kalian gak perlu nikah, Ashila cuma perlu lahirin bayi itu dan keluarga lo yang urus, tapi lo berubah pikiran saat orang tuanya Ashila restuin pernikahan lo sama Ashila."

"Dari situ aja udah jelas kalau lo egois! Lo cinta sama Ashila, dan ngambil kesempatan dari masalah itu buat dapetin Ashila!"

"Kalau lo sayang sama Ashila, lo pengen dia bahagia, lo gak mungkin ngambil kesempatan buat milikin Ashila dari masalah ini, lo bakal ngebiarin Ashila buat ngelahirin Evan dan ngebiarin Ashila jalanin hidupnya kayak biasa."

"Tapi nyatanya apa? Lo bahagia bisa nikahin Ashila tanpa mikirin perasaan Ashila, lo lebih mentingin diri sendiri!"

"Sampe sini masih belum jelas? Lo masih tetep pengen pertahanin Ashila? Gak peduli Ashila sedih karena harus tinggal seumur hidup sama orang yang gak dia suka? Sadar, El! Gak semua harus berjalan kayak kemauan lo! Lepasin Ashila dan biarin dia milih caranya sendiri buat bahagia!"

Bahu Kael melemas dengan helaan napas lirih, ia membenarkan ucapan Zearka, ia egois, ia tak memikirkan perasaan Ashila selama ini, bahkan ia melakukan hak licik untuk mendapatkan Ashila.

Saat itu Kael jelas mengatakan pada Ashila bahwa Ashila tudak perlu menikah dengannya, hanya perlu melahirkan anak itu, namun diam-diam ia mendekati keluarga Ashila, menceriatakan latar belakangnya yang menunjukan keluarga baik, dan mengatakan kalimat-kalimat rayuan dengan harap orang tuanya Ashila mau merestui pernikahannya dengan Ashila, dan rencananya berhasil.

Ya, ia memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan Ashila, tanpa memikirkan perasaan Ashila dan Zearka pada saat itu.

"Ya, gue egois," gumam Kael dengan suara gemetar, begitu cepat ia mengakui kesalahannya, membuat Zearka mendadak sesak.

Truth or Dare || Toxic Relationship + Lee Haechan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang