28 || Kabar baik atau buruk?

2.4K 295 173
                                    

Spam komen yuk!

Jangan lupa Vote juga, makasih 💚💚

.
.
.

Kael terbangun saat merasakan sentuhan sesuatu pada tangannya, ternyata ada Evan yang tengah duduk di sampingnya sambil mengolesi obat pengering luka.

"Evan gak mau gangguin ayah, tapi tangan ayah berdarah, jadi Evan obatin dulu," ujar Evan sambil menempelkan plester luka bergambar olaf di tangan Kael, lalu tersenyum lebar.

"Nah, ayah Bobo lagi, biar besok tangannya sembuh!" Evan kembali terbaring di samping Kael, memeluk Kael dari samping dengan mata yang kembali terpejam, sementara Kael membalas pelukan Evan dan memandang Evan dengan tatapan sendu.

"Maafin Evan, Yah. Ayah baru Bobo sebentar, Evan malah gangguin ayah."

"Enggak kok," sahut Kael dengan suara parau, hatinya mendadak sakit saat ini, Evan benar-benar berusaha menjaganya dalam keadaan apa pun, padahal seharusnya ia menjaga Evan dengan baik.

"Ayah jangan terluka lagi, nanti bunda sedih, soalnya hunda udah titipin ayah ke Evan," gumam Evan masih dengan mata yang terpejam seolah bersiap untuk tidur.

"Hm.."

"Ayok Bobo lagi, besok hari libur, ayah harus nemenin Evan nonton film."

"Katanya mau jajan."

"Gak jadi, Evan cape, mau di rumah aja."

Kael menghela napas lirih, ia mengusap punggung Evan dengan lembut, matanya memandang punggung tangannya yang ditempeli plester olaf, ia memang terluka di sana, namun ganya luka kecil.

Dan malam itu, Kael tejaga sepanjang malam, ia mencemaskan Evan yang terlelap sambil mengigau berulang kali.

**

Jam menunjukan pukul 11 siang, Shaka menghampiri Nazell yang tengah duduk di kursi sambil berkutat dengan laptop, ia menaruh satu piring potongan buah Naga di atas meja Nazell, "sekarang kan hari libur, kenapa sih lo sibuk terus?"

"Nanggung dikit lagi, banyak banget yang harus direvisi."

"Itu naskah yang bakal terbit? Punya lo?"

"Bukan, punya penulis di perusahaan gue."

"Enak gak jadi editor?"

"Biasa aja."

"Lo gak nerbitin novel lagi? Gue nungguin dari lama, siapa tau lo mau angkat kisah kita."

"Kisah apaan? Begitu doang, gak ada yang seru."

"Ya kan bisa ditambahin karangan, gak semuanya tentang kita, gue pengen banget lo jadiin gue sumber inspirasi."

"Gimana ya? Lo bocahnya gak menginspirasi sama sekali, tapi cocok kalau gue masukin ke novel sebagai cowok mesum yang suka gonta-ganti cewek."

"Tapi gue gak kayak gitu! Lo harus jadiin gue cowok ganteng, keren, baik, setia, gue gak mau yang jelek-jelek!"

"Lebih cocok Kael sih kalau kayak gitu."

Truth or Dare || Toxic Relationship + Lee Haechan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang