07. Bertemu Hara

15.2K 1.2K 99
                                    

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Setelah bertemu dengan Dokter Kendra, akhirnya Tara di perbolehkan pulang sekarang. Tapi Tenggara menentang keinginannya. Dan jadilah mereka melaksanakan taruhan yang kemarin. Jika Tala bisa naik di atas motor dalam waktu yang lama maka Tala di perbolehkan pulang hari ini oleh Tenggara.

Dan Tara sangat menunggu momen itu, karna setelah dia menaiki motor dan itu akan di jadikan Tara sebagai bantuan untuk dia pergi menemui Mommy nya. Walaupun dia hanya bisa melihat Mommy nya dari jarak jauh.

Tenggara menatap remeh adiknya yang menatap berkali-kali motor yang ada di depannya. Tenggara mengira Tala takut untuk duduk di sini tapi sebenarnya Tara sedang berdecak kagum motor pengeluaran terbaru dengan harga nan fantastis ini ada di depan mata nya.

"Anjir keren banget. Ini kan motor idaman gue sebelum nge gembel di sini. Omg, motor gue udah dateng nggak ya ke rumah? Pengen make huaaaaa."

(Motor Tenggara yang Tara kagumi)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Motor Tenggara yang Tara kagumi)

Tenggara mengangkat tangannya untuk mengelus rambut Tala. "Kalau kamu takut buat duduk di sini kita balik ke kamar rawat kamu lagi aja ya." Tara memandang Tenggara datar.

Dia tidak terima di remehkan seperti tadi. Lihat saja, Tara akan menunjukkan bakatnya di depan Tenggara.

"Lo ngeremehin gue? Asal lo tau ya, gue bisa naik dan duduk di atas motor ini. Dan asalkan lo tau, jangankan cuma naik dan duduk bawa motor ini pun gue juga bisa!" ujar Tara sombong.

Tapi apa ini, Tenggara malah mengejek nya dan tidak percaya dengan apa yang Tara katakan.

"Affah iyah?" ledek Tenggara lalu tertawa terpingkal-pingkal.

Karna kesal, Tara merebut kunci motor dari tangan Tenggara. Tenggara membiarkannya,  lagi pula kan, Tala tidak berani naik ke atas motor dan Tala juga tidak akan bisa membawanya.  Jadi dia tidak perlu cemas.

"Lo liat aja ya Tenggara bego!"

"Lo gak bisa remehin gue lagi."

I'M NOT TALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang