Happy Reading...
Perlahan retina mata berjiwa Tara terbuka secara perlahan, hal pertama yang di lihatnya adalah seorang Kakek tua beserta satu laki-laki berpakaian ala bodyguard tengah tertidur bersebelahan di sofa yang terletak di samping ranjangnya.
Tara menatap langit-langit kamarnya, keningnya berkerut seolah-olah bertanya kenapa tubuhnya terasa remuk serta banyak luka lecet di tangan dan juga kakinya. Padahal seingat nya, dia hanya keracunan.
Sampai kini, Tara belum menyadari kalau dia telah bertransmigrasi ke raga remaja penurut, ambis tapi bodoh yang bernama Arutala Jingga Merhantara. Alias Tala.
"Mommy?"
Tara terisak ketika baru menyadari Mommy dan Daddynya tidak ada di sekelilingnya. Malahan hanya ada seorang kakek tua dan laki-laki berpakaian bodyguard yang memiliki paras yang tampan dan kini mereka sudah bangun dan menatapnya aneh.
Apa mereka adalah anak buah Daddy nya? Tara tidak tau pasti dan lebih memilih bertanya.
"Eum, Mommy gue mana ya?" tanya Tara membuat semuanya kaget. Dan Tara juga kaget karena suaranya berubah.
"Suara gue kenapa aneh gini cok!! gue flu apa gimana?" batin Tara penuh tanya.
"Eh bentar..."
Mata Tara melotot lebar setelahnya, bukan karna suaranya yang aneh tetapi punggung tangannya ternyata tertancap infus. Tara benar-benar membenci jarum suntik dalam bentuk apapun.
"Apa-apaan nih, setan mana yang berani infus tangan gue jancok!" tanya Tara dengan garangnya lalu menatap tajam dua orang laki-laki yang memundurkan langkahnya melihat Tara yang kelihatan menyeramkan.
"Shh, mana perih banget lagi." Tara menarik selang infusnya tanpa ragu, lalu meniup punggung tangannya yang sudah berhasil dari benda sialan itu walaupun sedikit darah keluar dari punggung tangannya.
Tara memilih untuk duduk dan menatap tajam dua laki-laki yang masih shok dengan apa yang dia ucapkan barusan.
"Apa lo liat-liat! homo lo?"
Bodyguard bernama Vandro meneguk salivanya susah payah, Tuan mudanya banyak berubah apalagi kata yang keluar dari mulut tuannya kebanyakan kata kasar. Yang membuatnya kaget adalah selama dia bekerja di sini tidak pernah sekalipun Tuan mudanya ini berkata demikian.
Tuan muda yang di kenalnya adalah anak yang ramah dan tidak pernah berkata-kata kasar.
"Bukan begitu Tuan muda, hanya saja Tuan akan membuat Tuan besar marah besar karna ucapan Tuan yang Tuan lontarkan terdengar kasar." Tara tertawa terpingkal-pingkal mendengar penjelasan laki-laki di depannya.
Mana mungkin Daddy nya akan memarahi anak manis seperti dirinya hanya karena berkata kasar. Hey, bahkan Daddy nya tidak mempersalahkan itu selama dia hidup. Apalagi dia memiliki Alexsa sebagai tameng pelindungnya.
"Sok tau lo! Lo bodyguard baru ya? Soalnya gue nggak pernah lihat lo dan juga Kakek tua, gue pastiin lo pasti sopir baru kan?" ujar Tara dengan tampang songong nya.
"Sialan! Aku Kakekmu bodoh!" maki Hendru karena kesabarannya seakan di uji oleh satu anak nakal ini.
Mendengar itu semua Tara menjadi terkekeh kecil.
"Kakek? Kakek gue dah mati anjir jangan ngaku-ngaku deh lo."
Tara cengegesan lalu tersenyum jahil. "Mau join ngga Kek?"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT TALA
Ficción General~Cerita ini bukan cerita Bl ya sayang💕 Desc: Bagaimana jadinya jika remaja bernama Bamantara Anugraha Prayudha yang terkenal tengil, brandal dan selalu bikin emosi harus mengalami transmigrasi jiwa ke raga cowok cupu dan sangat pasrahan bernama Ar...