04. Tampak Berbeda

24.1K 1.6K 81
                                    

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Sinar matahari masuk begitu saja melalui celah-celah gorden. Sinar matahari yang panas berhasil membuat Tara terbangun dari tidur nyenyaknya. Perlahan kepala Tara menoleh ke sebelah kanan dimana Vandro berdiri disana seperti patung pajangan.

"Lo ngapain berdiri di sana? mau jadi pajangan rumah sakit lo?" tanya Tara dengan tampang garangnya. Alis Vandro mengerut bukankah biasanya dia berdiri seperti ini? Ah Vandro melupakan sesuatu kalau di depannya ini bukanlah Tuan muda Tala tapi si tengil Tara.

"Saya hanya melakukan tugas saya seperti biasanya-"

"Tapi gue bukan Tala, jadi cukup lo anggap gue sebagai teman lo. Karna itu jauh lebih nyaman di banding bodyguard." jelas Tara. Vandro mengangguk mengerti. Jalan pikiran Tala yang sekarang jauh lebih berbeda dengan Tala yang asli. Dan Vandro menyukai perubahan itu.

"Jadi saya harus memangil Anda eh maksudnya-"

"Panggil Tara aja."

Vandro kembali mengangguk, sebenarnya ada berbagai macam pertanyaan yang berdatangan di benaknya. Siapa laki-laki yang mengisi raga Tala ini. Apakah dia anak yang berada atau hanya anak remaja dari kalangan jelata.

"Lo kepo sama diri gue ya?" tebak Tara. Sudah terlihat jelas dari gelagat Vandro.

"T-tidak. Lagipula saya bukan manusia kepo Tara." elak Vandro.

Tara tertawa. "Lo kalau kepo ya kepo aja Vandro. Nggak usah ngelak gitu dong."

"Iya saya kepo." jawab Vandro akhirnya.

"Kenapa Kamu tau apa yang ada di pikiran saya Tara?" Vandro memasang wajah penuh selidik.

"Jangan-jangan kamu anak dukun ya? Apa kamu bisa meramal jodohku? Apa aku berjodoh dengan Nona Farisa?"

Plak

"Gilak lo, lo pikir gue anak dukun beneran?" Vandro mengangguk polos. Siapa tau dugaannya benar bukan?

"Karna kamu benar-benar bisa membaca pikiran saya Tara. Jadi dugaan saya tidak salah kan?" Tara menghembuskan napas sepanjang mungkin. Mungkin dirinya harus berbicara sejujur-jujurnya agar Vandro tidak menuduhnya seperti ini lagi.

"G-gue anak tunggal dari Tuan Anugraha Prayudha dengan Nyonya Alexsa Prayudha." beritahu Tara dan membuat Vandro berteriak.

"Apa?!" Vandro kaget bahkan sangking kagetnya dia menutup mulutnya.

Melihat respon Vandro yang berlebihan, Tara memutar bola matanya jengah. Kenapa ekpresi Vandro segitunya. Apa ada yang salah di sini atau Vandro mengenal kedua orang tuanya?

I'M NOT TALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang