12. Otw Balapan

12.9K 1K 78
                                    

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Bel pulang sekolah telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu. Tara sudah sampai di parkiran sekolah, tempat motornya berada. Tapi saat ingin mengambil motornya Tara memilih menundanya. Karena tanpa sengaja dia menguping pembicaraan dua orang siswa tentang balapan.

Dua orang itu tampak frustasi karena tidak kunjung menemukan titik terang tentang perdebatan mereka barusan. Dua siswa ini tidak sengaja membalas tantangan salah satu ketua gemg motor di sekolah ini. Tapi sayangnya, dua orang siswa ini tidak bisa untuk turun ke arena nanti malam. Salah satu dari mereka harus menjaga adiknya yang sedang sakit dan pastinya sang adik sangat membutuhkan dirinya.

Sedangkan yang satunya lagi, kakinya masih dalam pemulihan pasca kevela dua bulan yang lalu. Maka dari itu keduanya bingung. Apalagi balapan kali ini, taruhannya adalah sebuah panti asuhan.

"Kalau aja gue nggak sakit, pasti gue bakalan turun buat balapan dan pertahankan panti itu. Gue-- kecewa sama diri gue Rang." ujar laki-laki itu terdengar kecewa.

Laki-laki bernama Rangga itu tersenyum kecut. Dia juga merasa bersalah karena tidak bisa menolong sahabat nya ini. Dia ingin turun, tapi dia harus menemani adiknya yang baru saja selesai operasi tiga hari yang lalu. Tidak ada yang bisa menemani adiknya selain dirinya untuk saat ini. Karena Ayah dan Ibunya masih berada di luar kota sampai minggu depan.

"Maafin gue ya Kim. Untuk kali ini gue nggak bisa nolongin lo.

"Tapi..." ucapan Rangga terjeda. Anak itu mengeluarkan sebuah amplop tebal berisi uang.

"Gue punya uang buat tebus panti itu Kim. Jadi kita nggak perlu balapan buat pertahankan panti itu. Karena kita punya ini." lanjut Rangga.

Rangga berniat menyerahkan uang itu kepada Hakim. Tapi dengan tegas Hakim menolaknya.

Mana mungkin dia menerima uang Rangga begitu saja. Bisa-bisa Rangga mendapatkan masalah baru karena hal ini.

"Gue nggak bermaksud nolak bantuan lo yang ini Rang. Tapi gue cuma nggak mau nambah masalah lo. Ini pasti bukan uang tabungan lo kan?" mendengar itu Rangga menggaruk leher belakang nya.

"Iya hehe, gue nyolong ini di laci kamar Ibu." jawab Rangga pada akhirnya.

Nah kan, sudah Hakim duga sebelumnya.

Tara meremas kuat ujung seragam yang dia kenakan, setelah tahu siapa salah satu dari siswa tersebut. Siswa itu bernama Hakim, anak itu mengalami cendera di kaki karena ulah Tara, saat itu Tara masih hidup di raga aslinya.

Tara tidak sengaja saat itu, dan masalahnya juha sudah selesai. Tapi tetap saja Tara semakin merasa bersalah setelah melihat kondisi Hakim yang sekarang.

"Kim... maafin gue. Kalau aja waktu itu gue nggak sengaja nabrak lo, pasti lo nggak akan sesusah ini..." lirih Tara.

Kejadian tersebut terjadi dua bulan yang lalu. Saat itu, Tara menerima tawaran temannya untuk balapan, bukan teman melainkan mantan temannya. Waktu balapan tengah berlangsung, teman Tara sengaja menendang motor Tara. Sehingga saat itu Tara kehilangan keseimbangannya. Dan sialnya, saat motornya sedang oleng. Dia tidak sempat melihat ke depan. Yang mana di sana ada Hakim yang menyebrang jalan saat rambu lalu lintas berwarna merah dan saat itu juga kecelakaan tidak bisa di hindari lagi.

I'M NOT TALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang