05. Alam Lain

18.7K 1.3K 108
                                    

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Tara kira kediaman Tala hanya mewah sekedar mewah, tapi ternyata kediamannya sangat mewah bahkan hampir mengalahkan kediaman aslinya. Walaupun masih mewahan rumahnya sih.

Vandro dan Aksa mengekor dari arah belakang sedangkan Tara membiarkan mereka mengikuti nya. Anggap saja asisten pribadi. Itu yang ada di pikiran Tara.

Belum sempat Tara menginjakkan kakinya menuju tangga menuju lantai atas, pemilik rumah ini langsung menarik krah belakangnya. Dan menyeretnya untuk turun. Apalagi Hara dan Haru juga ikut menertawakan nya.

"Kek anak kucing anjir tampangnya." gelak Hara.

Haru ikut tertawa sambil memukul sang kembaran. "Lucu ya." ujarnya tanpa sadar.

Hara mengangguk tanpa sadar tapi. "Eh! Apa tadi lucu kata lo? Mana ada lucu, amit-amit kek taik ayam itu yang bener." Vandro menahan tawanya agar tidak keceplosan.

Bisa di pecat di tempat dia jika ketahuan menertawakan Tuan muda keluarga ini.

Tara mengerucut kesal sambil mengepalkan kedua tangannya sangking kesalnya.

"Apa yang lo ketawain bajingan! lucu menurut lo? Ketawa sekali lagi gue congkel mata lo ya sat!"

Alander yang mendengarkan itu semakin marah besar mendengar anak bungsunya mengucapkan kata yang tidak baik. Walaupun dirinya sendiri juga berbicara kasar tapi dia tidak ingin putra bungsu nya yang polos mengemaskan seperti ulat bulu malah seperti cacing kepanasan seperti ini.

Sangat tidak cocok.

Alander mulai berucap.

"Bukannya ngucapin salam pas masuk rumah, Kamu malah menyelonong aja masuk ke rumah Saya. Kamu pikir kamu siapa ha?" tanya Alander pada Tara sambil menunjukkan tatapan tajamnya. Tapi sayangnya, tatapan tajamnya itu tidak berarti apa-apa bagi Tara.

Tara menghempaskan tangan Alander lalu tertawa keras. "Ya menurut lo gue siapa ha? Anak lo? gue rasa juga bukan. Jadi gue bebas dong mau ngucapin salam atau enggak. Toh gue ke sini di undang sama Bapak lo kok!" jawab Tara cuek.

Vandro tersenyum tipis melihat keberanian keponakannya. "Fiks dia ponakan gue, nggak perlu di tes DNA lagi nih. Udah jelas banget sikapnya kek si Alexsa maknya si paling tukang ulti."

Sedangkan Aksa dan Hendru yang masih jauh di belakang mengelus dada sabar melihat kelakuan baru adiknya yang suka berteriak dan membantah.

"Tala, lebih baik kamu kembali ke kamar kamu. Untuk Ayah kamu, biar Kakek yang mengurus nya." Hendru langsung memisahkan Tara dari Alander. Sepertinya anak itu sudah mengambil ancang-ancang untuk memberikan pukulan istimewanya. Tapi sebelum itu terjadi lebih baik Hendru memisahkan mereka.

I'M NOT TALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang