Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.Awas salah lapak sayang...
Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.
Udah segitu dulu,
Happy Reading...
Sedari tadi Tara bersusah-payah untuk mengabaikan suara misterius yang terdengar berisik di kepalanya. Tara tidak tahu itu suara siapa tapi Tara dapat merasakan suara tersebut terdengar cukup familiar.
"Sebenarnya lo mau apa dari gue?" Tara membatin untuk menjawab suara misterius itu agar tidak di sangka gila oleh orang-orang yang berada di dekatnya.
Sosok itu kembali bersuara.
"Aku hanya ingin kamu memejamkan matamu Tara, ada sesuatu yang harus kamu lakukan sebelum bulan ke purnama datang."
"Tara! Aku tau kamu mendengarkan ku."
"Tara! Lakukanlah sesuatu agar kamu tidak sadarkan diri. Agar aku bisa membawa jiwa mu ke tempat ku sebentar... Aku mohon Tara, jangan keras kepala." peringat sosok itu memaksa.
Awalnya Tara berusaha mengabaikan suara berisik itu. Tapi lama kelamaan suara sosok itu terdengar memaksa. Sehingga pada akhirnya Tara memutuskan untuk mendengarkan perintah sosok itu. Tapi yang membuat Tara bingung, bagaimana caranya untuk tidak sadar alias pingsan. Masa iya dia harus cari mobil terus minta di tabrak. Bukan pingsan lagi namanya nanti. Tapi mati.
Apalagi di ruangan ini ada Lernad, Tio, Jefan, bahkan Hafiz. Sangat tidak mungkin Tara membuat dirinya pingsan didepan mereka.
Lernad menyadari kegelisahan Tara. Laki-laki itu langsung saja bertanya. "Lo kenapa? Mie nya nggak enak ya? Kok dari tadi cuma di aduk-aduk doang?"
Jefan memasukan sesuap mie kedalam mulutnya untuk mencicipi rasa masakannya. Rasanya masih enak seperti biasanya kok. "Enak kok mie buatan gue, nggak asin dan rasanya pas. Kalau bukan karena mie buatan gue, lo kenapa cil?" tanya Jefan lagi.
"Aduh Cil, badan lo sampai berkeringat gitu. Lo nggak sakit kan ya?" tanya Tio khawatir.
Tio segera mengambil sekotak tisu yang ada di sebelahnya dan mengoper nya kepada Lernad. Karena posisi Lernad jauh lebih dekat dengan Tala.
Dengan telaten, Lernad membersihkan keringat yang menetes di kening Tala. "Lo sakit? Kalau iya, ayo kita kerumah sakit sekarang!" ajak Lernad tapi langsung di tolak oleh Tara. Lagian dia tidak apa-apa. Hanya saja dia merasa makin lama tubuhnya makin melemas.
"Ngga usah bang, gue nggak papa kok. Kalau gitu gue izin ke toilet ya. Gue kebelet berak nih." alibi Tara lalu berjalan cepat menuju toilet.
Setibanya Tara di toilet, Tara mencengkram dadanya yang semakin sesak. Seolah-olah ada sesuatu yang menyumbat aliran pernapasan nya. Apa mungkin sosok itu memaksakan tubuh ini untuk pingsan?
Tara menatap kaca besar yang ada di depannya, tiba-tiba saja terselip sebuah ide yang cukup berbahaya di kepalanya. Dia tahu caranya membuat tubuh ini tidak sadarkan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT TALA
Ficción General~Cerita ini bukan cerita Bl ya sayang💕 Desc: Bagaimana jadinya jika remaja bernama Bamantara Anugraha Prayudha yang terkenal tengil, brandal dan selalu bikin emosi harus mengalami transmigrasi jiwa ke raga cowok cupu dan sangat pasrahan bernama Ar...