08. Salah Tuduh

14.9K 1.1K 111
                                    

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Dengan senang hati Tara membawa Hara dengan kondisi mengenaskan pulang ke kediaman Alander. Tapi, bukannya berterimakasih mereka malah menuduh Tara yang membuat Hara seperti ini. Apalagi Hara sudah tidak sadarkan diri saat di perjalanan.

Dengan ringannya Alander melayang kan tamparan tepat di pipi Tala kanan dan kiri.

Plak

Plak

"Dasar manusia tidak memiliki hati! Kamu apakan Abang kamu hingga dia seperti ini ha?!" bentak Alander menatap Tala tajam.

"Gue nggak apa-apain dia. Tadi itu gue cuma-"

Ucapan Tara terjeda karena tiba-tiba Alander menendang perutnya. Membuat anak itu terbatuk sembari meringis ngilu.

"SAYA, TIDAK BUTUH PENJELASAN ANAK PEMBAWA SIAL SEPERTI KAMU. LEBIH BAIK KAMU PERGI DAN TINGGALKAN RUMAH INI!" bentak Alander lalu meninggalkan Tara yang terdiam mematung. Hatinya sakit, seakan-akan ada sesuatu menyakitkan di dalam sana yang berlomba-lomba menghancurkan perasaannya.

Tara yang selama hidupnya tidak pernah di bentak hanya diam dengan tangan terkepal. Semua orang yang ada di sini menatapnya begitu bengis seperti pelaku pembunuhan.

Haru memandang Tala sinis. "Kalau lo nggak suka sama Hara setidak nya lo gak nyakitin dia anjing!"

"Lo nggak usah bikin dia celaka. Kenapa sih Bunda harus lahirin anak pembawa sial kayak lo terus di tinggalin? Kenapa lo nggak mati aja kenapa Bunda malah lahirin lo dan bikin rahim nya rusak. Karna kelahiran lo yang nggak sesuai ekspetasi nya itu, dia kehilangan rahimnya dan memilih ninggalin kita. Lalu sekarang, bukannya lo berterimakasih karna kita nampung lo di rumah ini malah nyakitin tuan rumahnya." Haru mendorong Tara hingga punggungnya membentur dinding.

Tidak hanya itu saja, Haru bahkan menendang dan membenturkan kepala Tala berulang kali, tanpa ada rasa iba. Tapi rasa sakit tubuh ini, tidak sebanding dengan ucapan Haru yang begitu menyakitkan.

"DASAR ANAK PEMBAWA SIAL!"

"ANAK NGGAK GUNA, DAN LO NGGAK BERHAK BERADA DI KELUARGA MERHANTARA. KARENA LO ITU TERLALU MENJIJIKKAN!"

"JANGAN KEMBALI SEBELUM LO MATI! GUE NGGAK SUDI LIAT LO LAGI!" tambah Haru dengan suara menggelegar. Bahkan suara Haru sampai terdengar oleh para pelayan dan juga penjaga.

Deg

Tega sekali Haru mendoakan Tala meninggal. Bahkan Haru belum tau kebenaran apa yang menimpa kembarannya itu. Dan Tala juga tidak peduli lebih baik dia pergi dari sini, sebelum batinnya dan raganya menerima sakit lagi.

Tara berlari ke kamarnya seraya menahan semua rasa sakit di tubuh dan batinnya. Dia ingin mengambil dompet nya untuk berjaga-jaga.

Sedangkan di sisi Alander, pria itu kembali menghampiri Haru setelah menemukan kotak obat untuk mengobati luka Hara. Dia juga menyuruh Haru untuk membawa Hara ke kamar. Agar dia bisa mengobati Hara lebih leluasa.

I'M NOT TALA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang