I'M NOT TALA

09. Keterlaluan

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Tadi itu benar-benar drama yang memuakkan bagi Tara. Bagaimana tidak dirinya di sangka adalah Hara dan Hara di sangka telah hampir melecehkan adiknya si Lernad. Tapi ternyata pelaku yang sebenarnya adalah sahabatnya sendiri yaitu Teguh. Dasar kehidupan yang penuh drama.

Setelah semua permasalahan terbongkar, Lernad meminta maaf kepada dirinya dan berjanji kalau dia juga akan meminta maaf kepada Hara.

Tara merespon permintaan maaf itu dengan anggukan, di depan Lernad dia bisa mengangguk dan tersenyum tipis. Tapi asalkan Lernad tau, sebenarnya di dalam hati Tara terselip kekesalan yang mendalam. Dia harus berpura-pura menjadi pemaaf karena Adik Lernad yang bernama Asya adalah crushnya selama di raga aslinya.

Setelah kepergian Lernad dan rombongannya, Tara memilih duduk di pinggir jalan merenungi nasibnya yang terlalu banyak sial. Anak itu terlihat menghela napasnya.

"Perasaan sebelum gue hidup di raga ini, hidup gue dramanya nggak sebangsat ini deh. Ck! Bisa-bisanya gue kena fitnah mulu di sini." decak Tara tidak habis pikir.

Dosa apa dia sampai menerima takdir seperti ini.

Sedang asik-asiknya merenungi nasibnya yang terlampau buruk. Tiba-tiba sebuah mobil putih serta dua mobil pengawal berhenti di depan Tara. Tara yang rada-rada tolol, hanya menatap ketiga mobil itu cengo. Dan sialnya Haru juga ikut keluar dari mobil itu. Dan tiba-tiba mengangkat Tara seperti karung beras dan membanting Tara masuk ke dalam mobil.

Bruk

Tubuh Tara di lempar begitu saja oleh Haru. Tidak pedulikah Haru jika badannya ini sangat mudah rapuh bagaikan kayu yang dimakan rayap?

"Lo bisa letakin gue baik-baik nggak sih? Terus kenapa lo culik gue ha! Apa lo mau jual gue ya?!" tuduh Tara dramatis.

"Iya." jawab Haru singkat.

Tara melotot sempurna dan segera menutupi dada dan pahanya. "Gilak lo! Lo mau jual gue ke Om-om? Jangan ke om-om ogep! Ke sugar Mommy aja. Gue iklas lahir dan batin." sahut Tara serius.

Haru melempar bantal leher  ke wajah Tala tanpa beban. Mana bisa kalau mau di culik pakai minta request segala. Yang ada, langsung di bedah itu badannya seperti jantung dan hati, terus di jual di pasar gelap.

"Lo bisa diam nggak sih?" jengah Haru. Kenapa Tala yang sekarang berisik sekali.

"Nggak, kenapa? Kan gue punya mulut ngapain gue diam kayak Hara yang bisu!" jawabnya.

"Lo!" geram Haru memahan amarahnya. Sedangkan anak yang membuat darahnya mendidih melakukan hal yang tidak Haru mengerti.

Tara terkekeh ke arah Haru lalu mengambil sesuatu di sakunya, sedangkan Haru masih memantau di kaca spion dengan ekspresi bingung. Apa yang akan anak itu lakukan lagi.