Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.Awas salah lapak sayang...
Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.
Udah segitu dulu,
Happy Reading...
"Terus bang Tenggara tau ini?" Ansel dan Aksa serentak menggeleng. Seakan-akan takut jika suatu saat nanti ini semua akan terbongkar. Bagaimana jika Tenggara tidak menerima ini semua dan bagaimana jika Tenggara menghabisi Tara?
"Bang Tenggara itu sikapnya tempramen. Walaupun dia kelihatan kalem dan baik seperti yang terlihat sekarang, kalian pasti tau kan gimana marahnya bang Tenggara sama sebuah kebohongan?" tanya Aksa sambil menatap semuanya.
Tara mendudukkan dirinya di atas sofa memikirkan perkataan Aksa yang benar-benar memenuhi pikiran nya. Apa dia harus pergi sekarang?
"Gimana kalau Bang Tenggara habisin gue bang? Demi apapun gue nggak mau mati di tangan Tenggara. " tahu akan kekhawatiran Tara, Aksa segera merangkul remaja itu menguatkan.
"Itu nggak akan terjadi, karna kita bakalan jagain lo."
"Tapi kalian juga bakalan terlibat sama ini semua. Lagi dan lagi gue bakalan jadi beban kalian." tambah Tara tidak enak.
Namun siapa sangka respon yang di berikan mereka melebihi ekspektasi nya. Mereka benar-benar menerima kehadiran Tara disini, bukan sebagai Tala tapi sebagai Tara. Dan Tara berharap agar kenangan ini tidak akan hilang dari ingatan nya.
"Makasih ya, karena kalian semua udah baik sama gue."
Ansel tersenyum lalu merangkak mendekati Tara dan memeluknya dengan sayang.
"Apapun akan aku lakuin Tara demi kamu, karena kamu itu adalah temen pertama aku."
Hara dan Haru terkekeh. "Kalian berdua lucu deh, gimana kalau kita foto bareng. Anggap aja ini sebagai kenang-kenangan kalau ini adalah awal pertama kita menganggap kehadiran Tala sebagai Tara." usul Haru.
"Gue setuju sama saran Haru." timpal Aksa.
"Yuk ambil posisi terus kita foto bareng. Pakai kamera ponsel gue aja."
"Oke deh." jawab mereka kompak.
Haru mengeluarkan ponselnya yang semula di pakai untuk main game dan mengambil posisi untuk mengambil foto bersama yang lainnya.
"Foto kedua, kalian jangan lupa senyum." perintah Haru sedangkan yang lainnya menurut.
Sudah hampir lima jepretan foto Haru ambil. Hasil foto yang bagus membuat mereka mengambil keputusan untuk menyimpannya.
Dan hari ini juga Hara akan mencetak hasil foto yang di ambil tadi.
"Bentar ya gue mau ambil alat buat cetak foto ini di kamar. Kalian tunggu aja di sini." mereka semua mengangguk dan memilih menonton televisi bersama.
Tara tertawa bersama Ansel karena film yang mereka tonton sangat lah lucu. Walaupun sebenarnya di diri keempat abang Tala mereka mempunyai sedikit rasa sedih dan kecewa. Tapi mereka juga senang dengan apa yang di takdirkan. Setidaknya raga itu masih bisa berinteraksi bersama mereka. Biarlah jiwa itu menghilang sekarang, tapi jika benar-benar takdir membawanya kembali maka mereka juga akan menerimanya dengan perasaan yang lapang.
![](https://img.wattpad.com/cover/341048115-288-k947299.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT TALA
General Fiction~Cerita ini bukan cerita Bl ya sayang💕 Desc: Bagaimana jadinya jika remaja bernama Bamantara Anugraha Prayudha yang terkenal tengil, brandal dan selalu bikin emosi harus mengalami transmigrasi jiwa ke raga cowok cupu dan sangat pasrahan bernama Ar...