Astaga dia?!
Cantik!!
Sekarang juga bilang padaku! Siapa yang membiarkan gadis cantik ini masuk?
Aku ini lelaki tulen astaga! Melihat gadis secantik ini dikamar ku, aku bisa... Khilaf.
Oke, lupakan. Tidak penting juga membahas itu, yang lebih penting kenapa dia bisa ada dikamarku? Bukankah tadi aku mengunci pintu kamar? atau... tidak entahlah aku lupa.
Sejenak aku terpaku memandangnya, namun saat dia bergerak kesadaranku pun kembali.
100% kembali.
Deg!
Iya, itu suara jantungku. Deg-degan coy! Ngeliat cara dia mendekat! Kalian tau bagaimana caranya dia mendekat kearah ku? Ohoho jangan berpikir dia berjalan layaknya manusia normal, yang membuat jantungku berdetak diluar kendali karena dia mendekat dengan cara...
Melayang. MELAYANG. Tidak menapak tanah. Berjalan di udara.
Melayang.
"Kau... Siapa?" tanyaku hati-hati, memincingkan mata kepadanya, tapi sialnya aku dapat menangkap getaran disuaraku. Shit! Gue ketakutan!
Dia malah tersenyum, senyum yang kata orang bisa bikin lo melelh bro! Dia mendekat, dan semakin mendekat ke arahku. Tunggu... mau apa dia? Apa dia mau memakanku? Jadi, inilah akhir dari seorang David Putra Bagaskara, yang berakhir ditangan hantu cantik?
"Hai.." hawa dingin yang seharian ini kurasakan menyeruak saat dia bicara.
"Jangan takut, aku tidak akan memakanmu. Bisa kita bicara baik-baik?" dia menungguku bicara. Namun, mulutku terasa terkunci rapat, dia mengerti aku takut. Jika kalian bertanya kenapa aku bisa berpikir hantu bisa makan manusia, kalian salahkan film horror yang beredar semakin banyak sekarang.
Lama aku tidak menjawab, tapi akhirnya aku hanya bisa mengangguk.
Dia kembali berjalan.. Salah! Kembali melayang ke kasur dan duduk dipinggirnya.
"Kemarilah, aku ingin bertanya sesuatu." Dia melambaikan tangannya yang pucat, bajunya yang tanpa lengan memperjelas warna kulitnya yang memang beda dengan manusai normal. Aku kembali mengangguk gugup dan berjalan mendekat dengan hati-hati.
"Kau dapat melihatku?" tanyanya saat aku sampai disana, dan mengambil duduk tak jauh darinya. Lalu, Aku mengangguk lagi untuk menjawab pertanyaan itu. Mengangguk persis seperti hiasan anjing yang ada di dashboard mobil Papa.
"Apakah wujudku menyeramkan?" aku mengangguk. Lalu menggeleng.
"Hey!" dia berseru kesal. Oh astaga apa aku membuatnya marah? Aku kembali gugup. Sial. Padahal aku laki-laki tapi kenapa penakut begini! Dapat kulihat wajahnya merengut tak suka. Kutelan salivaku untuk membasahi tenggorokan yang awalnya kering, dan mulai membuka suara.
"Kau berasal dari mana?"
Merasa diajak bicara, dia menoleh dan tersenyum. "Kau tau insiden didepan sekolah mu?" tanyanya dengan raut wajah mulai rileks.
Sekolah? Kapan? Oh! "Kau siswi yang kecelakaan waktu itu?" tanyaku memastikan, dia mengangguk. Oh.. ternyata benar kecelakaan yang baru saja diceritakan Leo tadi siang.
"Bagaimana kau bisa tau aku siswa sana?" dahiku mengerut bingung, saat otakku akhirnya dapat digunakan berpikir kembali.
"Karena kita bertemu kemarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is a Ghost
Teen FictionTau hantu? Pernah liat? Bentuknya gimana? Serem kan? Bayangin kalo pacaran sama mereka? Horor bro! Tapi yang ini beda! Gak kayak hantu, malah kayak malaikat. Penasaran? baca aja