Chapter 26

2.3K 140 15
                                    


Author POV

"David!"

"Hm?"

"Ngapain sih?"

"Aku kangen."

"Ish gak enak tapi kayak gini."

"Bodo."

"David lepas..."

"Gak!"

"Dav...."

"DAVID GALEO RIGGLE! Kamu apain anak gadis orang!!" suara mama David menggema di penjuru ruangan. Tante Maura—mama David—menarik keras lengan David, hingga ia terjatuh.

"Kamu gak papa sayang?" tanya tante Maura pada Sarah, yang dibalas anggukan malu dari Sarah.

"Emang aku apain sih ma?" David bangkit, menepuk celana dan bajunya seolah menghilangkan debu dari sana.

"Aku apain? Jelas-jelas kamu kekepin anak orang gini, gak boleh! Belom muhrim." Tante Maura berkacak pinggang menghadap David.

"Yaudah ayoo.." David menarik tangan Sarah untuk berdiri.

"Kemana?" tanya Sarah dan tante Maura bingung.

"Di-muhkrim-in." David masih setia menarik Sarah.

"Siapa?" kerutan di dahi Sarah bertambah.

"Kamulah."

"Sama siapa?"

"Aku."

"Eh?"

"Anak ini bener-bener." Tante Maura yang ternyata mendengar itu juga, segera menyusul mereka.

"Wadaaww mama kenapa siiih??" David menghentikan langkahnya dan mengelus kupingnya yang dirasa memerah.

"Apanya yang kenapa? Masih bau kencur belom punya apa-apa mau ngawinin anak orang, nanti gadis ini kamu kasih apa? lagian kalian masih sekolah duhh." Tante Maura mengurut pelipisnya karena merasa pusing akhir-akhir ini dengan tingkah anak semata wayangnya.

"Yaudah sih kan aku bisa kerja ntar, lagian—" ucapan David terhenti karena Sarah memelototinya.

"Tante kita belom kenalan secara layak, maaf ya tan. Ehm... Kenalin, nama aku Sarah tante, temennya David." Sarah melepas tangan David dari lengannya dan membungkuk sedikit di hadapan mama David.

"Pacar!"

"Kapan kita jadian?" tanya Sarah.

"Dih." David melotot.

"Saya Mama David, maafin kelakuan dia ya sayang, emang suka minta di lempar piring dia mah orangnya." Mama memeluk Sarah singkat dan mengajaknya duduk.

Sementara itu, David yang merasa di abaikan kesal sendiri dan memilih duduk di sebelah sahabat-sahabatnya. Ya, sebenarnya sejak tadi tiga orang sahabatnya ini sudah di sana, tapi mereka hanya dapat diam dan melihat kelakuan sinting David.

"Kenapa sih lu rusuh amat." Aldo menggeser duduknya karena kelakuan David yang duduk dengan kasar menjatuhkan bokongnya dan membuat Aldo kesempitan.

"Suka-suka gue dong." David merenggut, melipat tangannya di depan dada, dan memalingkan wajahnya kesal. Dia akhirnya memilih diam sebagai usaha 'ngambek'nya.

Mama David menghela nafas, memalingkan wajahnya pada Sarah. Memintanya untuk ikut ke dapur dengan alasan menyiapkan minum dan cemilan.


--**--**--**--


"Tante tau kalian lebih dari temen." Mama David membuka suaranya setelah beberapa menit mereka diam sejak mereka masuk ke dapur tadi.

My Girlfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang