Kanan
Kiri
Kanan
Kiri
Bukan, aku bukan sedang gerak jalan. Aku hanya sedang berusaha tidur, dengan terus merubah posisi tidur mencari kenyamanan. Oh aku tidak bisa tidur kalau begini. Tapi anehnya 'dia' justru sudah terlelap disebelahku.
Astaga! Biar dia hantu, tapi dia tetep seorang perempuan. PEREMPUAN!!
Dan perlu diingat, dia berbeda gender denganku tentu saja. Tapi yang membuatku gelisah sepertinya dia tidak memikirkan itu, karena dengan tenangnya dia tidur lelap disebelahku.
Dia semakin merapat kearahku. Tubuhku menegang. Sial. Kenapa dia sembrono begini? Kalau aku khilaf dan melakukan hal yang iya-iya bagaimana?! Kalau sudah begitu, siapa yang patut disalahkan?!
Aku menggeram frustasi, dan perlahan bangkit menuju sofa, aku rasa akan lebih aman jika aku tidur disini. Pikirku. Dan perlahan kurebahkan badanku disofa, tidak buruk juga.
Ini lebih baik.
Tak lama alam mimpi pun menjemputku.
--**--**--
"Davey! Dave! Davey!" kurasakan seseorang menepuk-nepuk pipiku pelan, berusaha membangunkanku. Pasti Mama.
"Sebentar ma, 5 menit lagi." aku kembali menggeliat mencari posisi nyaman.
"Davey sudah siang. Kita akan terlambat ke sekolah." aku hanya mengangguk menanggapi suara itu.
Tunggu...
Kita? Aku membuka mata perlahan dan... Oh my! Ternyata yang membangunkanku adalah malaikat. Aku hanya tersenyum cerah kearahnya.
"Dave kau masih waraskan?" kurasakan dia menepuk pipiku lagi.
Dan saat itu aku sadar kalau dia... Hantu! Hantu yang kemarin! Hantu yang mengikutiku. Hantu yang... Cantik! Sial. Sempat-sempatnya aku memujinya.
Dengan gerakan cepat aku bangkit dan menuju kamar mandi. Tak lupa menyambar seragamku yang tergantung dipintu lemari.
15 menit aku siap. Bercermin sebentar untuk melihat karya tuhan yang indah ini. Kemudian melesat kebawah sembari memanggul tas.
Aku menemukan Sarah sedang menyantap sarapan. "Ma.. Sarapanku mana?" seruku mendekati Mama yang tengah sibuk didapur.
"Sudah dimeja sayang." Mama menoleh singkat melihatku, dan kembali berkutat dengan kesibukannya.
Tunggu... Berarti yang dimakan Sarah?
Aku berjalan mendekat ke Sarah. "Hey.. Aku bilang tunggu aku kalau ingin makan." Bisikku dengan nada yang sarat akan kesal.
"Aku lapar Dave. Kamu ambil aja lagi." dia melanjutkan makannya dengan tenang.
Aku mengambil selembar roti dan mengoleskan selai. "Kau tidak jadi makan nasi?" tanyanya yang melihatku menggigit roti.
"Tidak," jawabku singkat dan kembali mengunyah.
Dia menghentikan makannya, dan melihat kearahku dengan mata sendu. "Kamu marah ya?" tanyanya.
"Tidak."
"Ini aku bagi," dia menyodorkan sarapannya. Aku menghela nafas "Makanlah, aku tidak marah," kuelus kepalanya. Dia menatapku sejenak, lalu tersenyum.
--**--**--
Kami sampai disekolah, kami berjalan beriringan ke kelas. Oh, maksudku aku berjalan dan dia melayang disebelahku, "Bukannya kelasmu disana?" tanyaku saat melihatnya masih melayang mengikutiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is a Ghost
Teen FictionTau hantu? Pernah liat? Bentuknya gimana? Serem kan? Bayangin kalo pacaran sama mereka? Horor bro! Tapi yang ini beda! Gak kayak hantu, malah kayak malaikat. Penasaran? baca aja