Bagaimana aku menyelesaikan ini?
Kenapa rumit sekali?
Aku mengacak rambut frustasi.
" Dave, you okay?," tanya Sarah.
" Hmm " jawabku singkat.
" Itu bukan jawaban David. Ada yang bisa kubantu?," ujar Sarah lagi.
Aku menggeser buku yang sejak tadi mendapat cacianku.
" Hahahaha kau kesal karena ini? Kukira kau cerdas Davey, begini saja kau frustasi." katanya meremehkan
" Cih, lihat siapa yang bicara? Lalu kau bisa mengerjakannya?, " aku membalas meremehkan.
Ya, aku frustasi mengerjakan soal kimia sialan ini, yang dengan kurang ajarnya tidak muncul juga jawabannya!
" Berani berapa?, "
" 2 kebab."
" Terlalu murah."
" 3 kebab, dan 1 cup es krim." Kuulurkan tanganku, sebagai tanda kesepakatan.
" Deal! " Sarah membalas uluran tanganku. Dia mulai mengerjakan soal-soal sialan itu.
15 menit kemudian....
"Done! " ujarnya girang.
"Bayaranku?," lanjutnya.
"Cih, iya. Kau tunggu disini. Aku akan kembali dengan pesananmu. Putri" aku mendengus jengkel, dan beranjak turun.
"Dave mau kemana?, " aku menoleh ke asal suara.
"Jajan pa. Laper! " balasku pada Papa.
"Papa titip rujak ya? Mama mu mesen itu, ngidam kali dia." Papa mendekat dan menyerahkan beberapa lembar uang.
"Nyari rujak di mana Pa? Malem-malem begini? " aku mendengus kasar.
"Cariin lah! Atau mau Papa batalin hadiah mobil setelah kamu lulus?." Ujar Papa mengancam.
Aku hanya pasrah dan makin mendengus keras.
"Dengus-dengus mulu kamu kayak banteng. Ahahaha " aku mempercepat langkahku pergi, dari pada mendengar ejekan Papa.
Mama nemu Papa di mana sih? Iseng banget! Gerutuku sepanjang jalan.
Aku berkeliling di sebuah tempat yang tidak jauh dari kompleks ku. Di tempat ini banyak pedagang makanan.
Aku telah membeli pesanan Sarah dan nasi goreng untukku. Tinggal cari pesenan Mama. Pikirku.
Tak berapa lama berkeliling, aku menemukan tukang rujak satu-satunya disini.
Oh! Siapapun engkau wahai tukang rujak. Semoga mendapat rejeki berlimpah. Amin.
Setelah mendapat semua pesanan. Aku melajukan motorku, menyusuri jalan yang kiri-kanan di penuhi orang berjualan.
Sesampainya di rumah aku menyerahkan pesanan Mama dan membawa piring untuk makananku ke atas.
Setelah menyerahkan pesanan Sarah yang diterimanya dengan senyum sumringah. Aku memakan makananku.
Tringg!!
Handphoneku berbunyi, aku pun membukanya. Ternyata obrolan di grup.
Leo Lion
David?David Rabbit
Yoi
Leo Lion
Gua tadi baca komik yang bercerita tentang hantu.
David Rabbit
Terus?
Leo Lion
Komik iitu bilang kalau hantu itu cuma jiwa yang gak tenang.
Aldi Ducky
Maksud?
Leo Lion
Ya jadi Sarah juga bisa di bilang cuma hantu yang urusannya belum selesai.
Aldi Ducky
Kalo udah selesai?
Leo Lion
Dia pergi.
David Rabbit
Maksud lo pergi?
Leo Lion
Ini masih kemungkinan. Dia pergi dalam artian...
Aldo Donkey
Meninggal.
Aku menggeram. Mengepalkan tinjuku.
David Rabbit
Dia tidak akan kemanapun. Titik.
Aku mematikan handphone dan membantingnya ke kasur.
"Kau ini seperti anak kecil saja, kalau kesal melempar barang." cibir Sarah.
Aku menoleh ke Sarah. Melihatnya mencibirku dengan bibir mengerucut membuatku gemas.
Cup!
Dia membeku. Haha kena kau!
"A... Apa yang kau lakukan David?! " dia memekik panik.
"Hahahaha kau terlihat jelek kalau begitu, aku gemas hahaha lihat wajahmu! " aku kembali mentertawakannya.
Aku terus tertawa, Sarah pun mulai mengikutiku tertawa. Cantik sekali!
Kami terus tertawa sampai lelah.
"Kau idiot! " katanya terkekeh.
Aku tersenyum menanggapi cibirannya. Dia masih terkekeh geli.
Aku menyukainya.
Wajahnya yang tertawa.
Wajahnya yang menangis.
Wajahnya yang cemberut.
Wajahnya yang marah.
Semua ekspresi itu, aku menyukainya.
Dan aku berjanji akan menjaganya.
Menjaga agar semua ekspresi itu tetap disana.
Menjaganya apapun yang terjadi.
Tbc
******
Fyuh!!
Segini dulu gapapa kan yak?
Saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri yaa hihi maaf telat 4 hari
Sampai ketemu lagi.
Thank you :*
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is a Ghost
Fiksi RemajaTau hantu? Pernah liat? Bentuknya gimana? Serem kan? Bayangin kalo pacaran sama mereka? Horor bro! Tapi yang ini beda! Gak kayak hantu, malah kayak malaikat. Penasaran? baca aja