Chapter 20

2.3K 134 4
                                    

Author POV


"Bagaimana keadaan David hari ini?" tanya Sarah setelah melihat Dela memasuki kamar David yang sekarang mereka tinggali berdua.

"Sudah lebih baik kok, kamu tidak perlu khawatir." Jelas Dela melihat kegelisahan sahabatnya itu. Sarah menghela nafas lega.

Semenjak kedatangan surat itu, Sarah menjauh dari David. Tapi sebagai gantinya, Dela lah yang rutin melihat keadaan David dan mengabarkannya pada Sarah.

"Apa ada perkembangan dari mereka?" tanya Sarah lagi.

"Belum, tadi aku bertemu Aldo. Dia bilang belum ada petunjuk yang berarti." Kata Dela lirih. Ia tau perasaan Sarah pasti semakin kecewa.

Sarah kembali diam. Dia duduk dipinggir ranjang dan memandang kosong keluar jendela. Melihat itu Dela menghela nafas sedih, dia melayang mendekat dan duduk di sebelah Sarah. Merangkulnya memberikan kekuatan.

"Semua akan baik-baik saja. Kau ingat? Aldi itu jenius dia pasti bisa memecahkan kasus ini. Dan Leo mempunyai banyak koneksi, itu juga membantu. Oh.. jangan lupakan Aldo yang bijaksana. Mereka semua dapat diandalkan Sarah. Jadi tenanglah." Dela mengeratkan pelukannya.

Sarah mengangguk dalam diam. Ya.. dia juga yakin kalau sahabatnya David dapat diandalkan, namun bagian lain dari dirinya tetap saja merasa tidak tenang. Dia merasa orang yang mereka hadapi ini lebih berbahaya dan licik.

Dibalik punggung Sarah Dela menghela nafas, sebenarnya memang dia tadi bertemu dengan Aldo. Namun, sebelum Aldo datang, dia bertemu dengan kunci kasus ini.

Flashback on

Seorang laki-laki berdiri di depan pintu kamar inap David. Dia mengintip dari kaca yang terdapat di pintu itu. Matanya melirik kesana-kemari mencari sesuatu... atau lebih tepatnya seseorang.

Saat dia tidak menemukan apa yang di cari. Dia menyunggingkan seringainya. "Hm.. sepertinya ancaman terakhir berpengaruh. Bagus sekali, kau anak pintar David." gumamnya.

Tanpa dia sadari, gumamannya masih dapat di dengar oleh seseorang yang berdiri mematung di belakangnya.

Laki-laki itu memutar badannya dan pergi begitu saja, menembus orang yang berdiri kaku di belakangnya tadi. Tunggu...? Menembus? Ya... karena orang itu adalah Dela.

Dela masih bergeming walau laki-laki tadi sudah menghilang dari pandangan. Dia terlihat shock setelah melihat laki-laki tadi.

"Di... dia... orang... itu." Katanya dengan suara bergetar.

"Dela?"

Dela tersentak karena panggilan seseorang, dengan cepat dia memutar kepalanya dan melihat siapa yang memanggil.

"Aldo..."

" Lo ngapain di situ? Mau jenguk David?" tanya orang itu yang ternyata Aldo.

Dela hanya diam saja, dia menatap Aldo lama.

"Ada apaan sih? Kok ngeliatin gue kayak gitu? Gue ganteng ya? Hahahaha."

Dela tetap diam. "Del ya ampun horor banget sih lo. Ngomong napa." Aldo mulai kesal karena diabaikan sejak tadi.

"A... aku tau... orangnya Do." Akhirnya Dela bersuara dengan lirih.

"Orang siapa?"

"O..orang di balik semua ini."

Aldo membulatkan matanya, "Siapa Del? Siapa?!"

My Girlfriend is a GhostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang