Sarah POV"DAVID!!"
Aku menangis dan melayang mengejar tubuh David yang masih saja menggelinding turun dan semakin dalam ke jurang itu.
"David!! Kumohon berhenti! Hiks..." airmataku semakin deras. Tak sanggup melihat tubuhnya yang terus terbentur batuan, dan aku tak bisa menahan tubuh David, karena tanganku akan menembusnya.
Kau bodoh Sarah! Kau tidak tau malu! Kau tidak pantas untuk David! Seseorang dalam diriku terus mengejekku. Aku tidak peduli, yang aku inginkan dapat memeluk tubuh itu.
Tubuh David berhenti saat menghantam pohon. Aku melayang mendekat. "Kumohon, buka matamu. Aku menyesal. Davey..." aku menyentuh wajahnya yang di penuhi luka. Aku mengecup matanya, sembari bergumam "Katakanlah sesuatu.."
"Sarah?" sebuah suara mengagetkanku. Aku melihat David yang masih memejamkan matanya. Lalu menoleh mencari asal suara tadi.
"Dela?" aku mendapati Dela sedang mendekat dengan wajah khawatir. Aku menghambur ke pelukannya.
"David terjatuh, aku yang salah, aku tidak dapat berbuat apapun. Aku sangat bodoh." aku menangis sesenggukan.
"Iya, kau bodoh." ucapan Dela membuatku mengernyit melihatnya. "Kau sangat bodoh, seharusnya kau mencari bantuan bukan menangis disini. Pergi! Panggil bantuan." lanjut Dela menyadarkanku. Benar! Betapa bodohnya aku!
"Tapi aku hantu, tak ada yang melihatku." tanyaku bingung.
"Rasuki seseorang."
"Maksudmu?"
"Aku baru sadar, kau ini ternyata hantu yang berada di dunia paralel, kau masih dapat terhubung ke dunia manusia dengan bebas. Rohmu dapat merasuki seseorang tanpa di minta, jika seseorang kerasukan, pasti ada yang memancing hantu itu datang dan memberikan akses untuk merasuki tubuh manusia, tapi kau berbeda, kau... ah sudahlah, kau cepat pergi! Nyawa David di tanganmu." sejenak aku terlarut dalam penjelasan Dela. Aku tersadar, mengangguk dan melayang pergi.
Aku sampai di perkemahan, di perjalanan aku ingat kalau Aldo dapat melihatku. Tapi dia tak kunjung ku temukan. Aku melihat Leo dan bergegas menghampirinya. Semoga ini berhasil. Gumamku, aku mendekat perlahan pada tubuh Leo, berkonsentrasi...
Dengan perlahan aku membuka mata, mengecek tubuhku "Berhasil!" pekikku girang saat aku mengangkat tangan, yang kulihat tangan Leo.
Aku menemukan Aldi yang berjalan mendekat. "Aldi! Ini gue Sarah." dia tercengang sejenak.
"Gak usah becanda deh, cepet cari David, bentar lagi malem."
"Gue serius, cepet ikut gue! David jatuh ke jurang tadi." aku mencoba menjelaskan lagi.
"Siapa kamu?" aku menoleh ke asal suara, menemukan Aldo menatapku waspada.
"Aldo! syukurlah! Ini gue Sarah, lo ikut gue please, David sekarat." tak terasa airmataku mengalir. Maaf Leo, aku menangis menggunakan tubuhmu.
Aldo dan Aldi terlihat bingung, namun akhirnya mereka bergegas meminta bantuan guru dan mengikutiku ke tempat David terjatuh.
Saat sampai di sana, aku dapat melihat Dela yang melambaikan tangannya menandakan keberadaan David, aku tersenyum ke arahnya, dia mengangguk dan ikut tersenyum menenangkan.
Penyelamatan David berlangsung cepat, dia dilarikan ke rumah sakit terdekat. Aku pun keluar dari tubuh Leo. "Lo baik-baik aja Leo?"
"Yeah, tapi gue ngerasa pusing. Jangan ngelakuin itu lagi! Lo bikin gue malu karena menangis." dia terlihat kesal sembari memegang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girlfriend is a Ghost
Novela JuvenilTau hantu? Pernah liat? Bentuknya gimana? Serem kan? Bayangin kalo pacaran sama mereka? Horor bro! Tapi yang ini beda! Gak kayak hantu, malah kayak malaikat. Penasaran? baca aja