DWC day 1 - Yang Pertama

107 22 10
                                    

Diikutkan dalam 30 DWC Npc2301 

Menulis 1 tema setiap hari. 

Tema day 1 adalah:Buat cerita dengan tema pengalaman pertama (misal: pertama kali makan jengkol, pertama kali menjadi kucing, dst.) Buat sekreatif mungkin! 

Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selalu ada yang pertama untuk segala sesuatu.

Itu yang selalu kudengar sejak dulu. 

Sebagai manusia, kita tidak perlu takut melangkah, karena memang selalu saja ada yang pertama untuk segala sesuatu.

Sejak ingatanku mulai bisa merekam, selalu ada kesan pertama.

Pertama kali membuat sepeda tetangga masuk ke got.

Pertama kali makan ayam goreng tepung di mal terbesar pertama di Bekasi.

Pertama kali mendapat beasiswa.

Juga ... kepedihan demi kepedihan yang menusuk dalam jiwa.

Pertama kali kalah lomba.

Pertama kali tidak juara pertama.

Pertama kali ... ditolak penerbit idaman.

Setiap yang pertama, acap kali menggoreskan kesan lebih dalam. Ada bahagia yang menguar di udara, juga kecewa yang lukanya mungkin akan tetap nyata meski sudah sekian kali revolusi bumi terjadi. 

Aku masih mencatat setiap langkah yang akan dilakukan. Karena pada setiap perulangan, ada rasa yang tadinya carut-marut, kini akan semakin mengkerut, menyusut, lalu kisut.

Yang pertama tidak akan pernah terlupa, karena dia istimewa. 

Ia akan menjadi pelajaran bagi langkah selanjutnya. Tidak hanya untuk diri kita, tapi juga untuk orang lain yang mengetahui kisahnya.

Bahagia yang kita cecap, mungkin menjadi semangat bagi yang lain. 

Ah tidak, kadang bahagia yang kita bagikan menjadi api yang membakar rasa syukur di hati orang lain.

Apa yang pertama membuatmu ingin berbagi pada yang lain?

Sering kuberpikir, kalau aku tak punya banyak harta untuk dibagikan, tapi setidaknya aku punya sedikit ilmu untuk diamalkan.

Berharap pahala jariyah meski bukan ilmu agama yang kupunya. 

Teringat ketika pertama kali aku tahu tentang dialog tag. Betapa aku bingung kenapa harus koma dan kenapa harus titik. Hingga aku menemukan jawabannya. Tentang bagaimana seseorang menjelaskannya dengan mudah kepadaku.

Itulah pertama kali, aku sadar, bahwa masih banyak yang belum tahu bagaimana menulis yang baik.

Maka, untuk yang pertama, aku memutuskan untuk membagikan sedikit ilmu yang kupunya.

Setiap ada sesuatu yang baru hadir dalam kotak-kotak ingatan di kepala, aku akan menyaringnya, memilih dan memilah, mana yang harus aku keluarkan langsung dan mana yang harus kutulis ulang dengan caraku?

Setiap ada yang pertama bertanya, aku akan mencerna, berpikir lalu memutuskan apakah aku cukup andal untuk menyampaikan atau menjawab pertanyaan itu pada banyak orang?

Selalu ada yang pertama.

Nothing new under the sun.

Namun, selalu ada yang baru dalam diri kita masing-masing. 

Seorang teman pernah berkata, "Jangan remehkan sesederhana apa pun ilmu yang kita punya. Karena meski terkesan remeh dan tidak penting, pasti ada di luar sana yang memerlukan ilmu yang kita punya."

Ya ... karena ilmu yang mungkin bagi kita terasa begitu remeh dan sederhana, ternyata adalah yang pertama bagi orang lain....

 karena ilmu yang mungkin bagi kita terasa begitu remeh dan sederhana, ternyata adalah yang pertama bagi orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 Juni 2023

Untuk yang pertama, si Sulung belajar menggoreng kerupuk.

Untuk yang pertama, si Sulung belajar menggoreng kerupuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bertunas Setiap HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang