Buat cerita berdasarkan profesi kalian saat ini. Boleh didasarkan pada profesi atau jurusannya saja, tempat kerja/kuliahnya saja, atau keduanya.
Ketika rutinitas hanya berputar pada hal yang sama berulang-ulang, maka kejenuhan akhirnya datang menyerang.
Apalagi, ketika teman-teman tampak berkilau dengan segudang prestasi, maka diri ini hanya bisa menatap dalam sepi.
Hiruk-pikuk anak-anak berceloteh terkadang terdengar menyenangkan.
Namun, tangis, rengekan, juga sering membuat sakit kepala.
Menjadi ibu rumah tangga sering mendapat pandangan sebelah mata. Tidak berharga, tidak bisa apa-apa.
Apalagi jika tidak pandai berbenah juga memasak. Sungguh menjadi samsak hujatan sebagai istri tidak berguna.
Wahai wanita di luar sana! Berhentilah saling mencela.
Ibu rumah tangga, ibu pekerja, maupun yang belum diberi momongan, kita semua adalah manusia. Punya hati, punya rasa.
Mengapa tidak fokus saja pada ucapan untuk saling mendukung, saling menjaga.
Karena setiap wanita memiliki perjuangan yang berbeda.
Kita semua punya rasa di dada untuk tetap dijaga. Agar tidak disakiti dan menyakiti.
Jangan sampai ketika rasa itu tiada, maka hanya kepedihan dan kepahitan yang dimuntahkan sembarangan ke penjuru media sosial.
7 June 23
Stop shaming sesama wanita
KAMU SEDANG MEMBACA
Bertunas Setiap Hari
NonfiksiApa yang kamu pikirkan setiap baru membuka mata? Tentang rencana hari ini? Tentang mimpi yang ingin dicari? Atau justru duka malam tadi? Ini kisah acak tentang pikiran-pikiran yang muncul ketika menyesap teh, menghidu aroma kopi, menatap tetes huja...