Bab 11 - Karam

36 10 3
                                    

Tugas : Karamkan sebuah pasangan dari buku

Buku : Saint Beast

Buku : Saint Beast

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pair :

Judas x Shin

POV 1 Shin (rambut biru)

POV 1 Shin (rambut biru)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta tidak pernah salah, Shin!" Suara Judas menggelegar seolah dia tidak terima dengan apa yang baru saja kukatakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cinta tidak pernah salah, Shin!" Suara Judas menggelegar seolah dia tidak terima dengan apa yang baru saja kukatakan.

Aku hanya menggeleng dan menatapnya sendu. "Cinta kita salah. Kau tahu itu, kan?"

Judas mencengkeram bahuku erat dan mengguncangnya. "Lalu kau mau menipu dirimu sendiri? Kau mau membuang rasa yang tumbuh di antara kita?"

Aku berusaha melepaskan diri, tapi cengkeramannya terlalu kuat. Tanpa sadar aku merintih.

"Ma-maaaf...."

Dia buru-buru melepaskan tangannya.

"Shin, perasaanku padamu tulus, sama seperti perasaanmu padaku. Ini sama sekali bukan nafsu seperti yang kau pikirkan."

Rahangku mengeras ketika aku menarik napas berusaha menahan sesak yang kini menggumpal di dada.

"Tuhan menciptakan Adam dan Hawa. Laki-laki diciptakan untuk perempuan. Cinta kita terlarang," balasku berusaha setenang mungkin.

"GILA!" raungnya penuh murka. "Lalu apa artinya hubungan kita selama ini? Siapa yang memengaruhimu? Akan kubunuh dia!"

Aku mundur dan menatapnya lekat-lekat. "Aku mendapat pencerahan dari nuraniku. Mungkin Tuhan sendiri yang memberiku petunjuknya. Aku mencintaimu. Sampai sekarang pun aku masih mencintaimu!"

"Lalu kenapa kau—"

"Karena cinta kita salah! Kau tidak akan bisa mengerti jika iman itu sudah hilang dari hatimu!"

Judas tak membalas perkataanku. Dia yang dibuang karena berkhianat mungkin merasa tersakiti dengan kata-kataku.

"Aku ingin menjadi hamba Tuhan yang baik. Dan aku tak ingin membantah perintah-Nya lagi." Aku mundur dan membentangkan sayapku.

"Judas, aku memang mencintaimu, tapi aku akan berusaha menghilangkan rasa itu."

Sejenak aku menunggu dia membalas ucapanku, tapi kali ini hanya bola mata yang bergetar menjadi jawaban.

"Sayonara...."

Aku pun memelesat terbang meninggalkannya.

Aku pun memelesat terbang meninggalkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

10 June 2023

Kenapa tema susah2 pas weekend?
Hoiiii.... Ribet nih nulis setengah ngantuk!

Karam lah kalian berdua. Bromance boleh, jangan love lagi, yaaa. Tobat, yaaa (plak)

 Tobat, yaaa (plak)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bertunas Setiap HariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang